Ratusan Warga Datangi PT MPC Subkon PLTU Ghemmi, Ada Apa?
DEMO : Ratusan massa yang berasal dari Kabupaten/kota menggelar aksi unjuk rasa ke PT Musi Prima Coal (MPC).--
Ratusan Warga Datangi PT MPC Subkon PLTU Ghemmi, Ada Apa?
MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Ratusan massa yang berasal dari Kabupaten Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), dan Prabumulih yang tergabung dalam Gabungan Masyarakat Kabupaten Muara Enim, Pali dan Kota Prabumulih (GMPP), menggelar aksi unjuk rasa ke PT Musi Prima Coal (MPC) dan Subkontraktornya di depan PLTU Ghemmi, Desa Gunung Raja, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Rabu 7 Juni 2023.
Informasi yang dihimpun dilapangan, ratusan masyarakat yang tergabung dalam GMPP mendatangi PLTU Ghemmi sekitar pukul 10.00 WIB dengan beberapa kendaraan roda empat dan dua sambil membawa pengeras suara serta spanduk yang berisi tuntutan masyarakat.
Aksi unjuk rasa sekitar pukul 11.00 WIB, diterima oleh legal PT MPC Abi Samran SH MH didampingi Asisten Manager Tarmizi SE.
Sedangkan dari pengunjuk rasa diwakili oleh masing-masing desa diantaranya Arianto Desa Gunung Raja Kabupaten Muara Enim, Senan Desa Gunung Kemala Kota Prabumulih, Saputra Efriadi Desa Tanah Abang Selatan Kabupaten Pali. Selain itu juga dihadiri Koordinasi Aksi Junizar ZA, Hairul Mursalin SH, Sibawaihi SPdI MSi, Korlap Saputra Efendi SIP, Yongky Alfedia SH, Suharman dan dijaga ketat oleh anggota Polres Muara Enim yang dipimpin oleh Kabag Ops Polres Muara Enim Kompol Tony.
BACA JUGA:Disparekraf Muara Enim Support Pelaku Usaha di Kawasan Wisata
Menurut Junizar, Hairul dan Sibawaihi, intinya dari kedatangan masyarakat dari tiga Kabupaten/Kota ini adalah mempertanyakan dan mengeluh atas keberadaan operasional PT MPC dan Subkontraktornya sebab saat ini sudah mulai meresahkan masyarakat terutama yang dilintasinya baik di aktivitas pertambangan, angkutan darat dan angkutan di sungai Lematang.
Selain itu, masalah tenaga kerja lokal yang dirasa sangat minim bagi warga desa ring 1 perusahaan.
"Intinya jika tidak ada keputusan dan penyelesaian dari semua tuntutan tersebut maka operasional PT MPC dan subkonnya dihentikan dulu," tegasnya.
Ditambahkan Hairul Mursalin, bahwa dirinya yang mewakili masyarakat disekitar sungai Lematang, keluhkan aktivitas angkutan tongkang batubara yang telah menyebabkan mata pencarian nelayan menurun bahkan hilang sama sekali.
BACA JUGA:Rekomendasi Drama Korea yang Tayang di Viu, Pada Bulan Juni 2023
Kemudian banyak tanah yang abrasi dan longsor terkena aktivitas tongkang yang melintas dan limbah dari ceceran batubara yang jatuh ke dalam Sungai.
"Kami ingin lihat perizinan sebab sebelumnya sempat tidak berizin," ujarnya.
Hal senada dikatakan Senan, mewakili desa Gunung Kemala, masalah tenaga kerja di ring 1 tapi tenaga kerja belum ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: