Misteri Batu Megalit yang Terletak di Kantor Camat Gumay Ulu

Misteri Batu Megalit yang Terletak di Kantor Camat Gumay Ulu

Salah satu Batu Megalit yang Terletak di Kantor Camat Gumay Ulu--

Misteri Batu Megalit yang Terletak di Kantor Camat Gumay Ulu

LAHAT, SUMEKSCO - Kabupaten Lahat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bumi Seganti Setungguan sangat terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Megalit, karena banyak peninggalan-peninggalan zaman megalitikum yang tersebar beberapa wilayah kabupaten Lahat.

Salah satunya Batu Megalit yang terletak di kantor Camat Gumay Ulu, Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat, sangat dipercaya oleh masyarakat memiliki kekuatan mistis.

Saat tim Sumeks.co berkunjung kesana, banyak cerita tentang batu megalit ini.

Camat Gumay Ulu Tarmidi S. Sos mengatakan, jika mendengar dari tokoh adat dan tokoh masyarakat disini, cerita tentang pasukan belanda yang tak mampu memindahkan batu megalit tersebut.

BACA JUGA:Daftar Cabor Esports Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja, Free Fire dan FIFA Online 4 Ditiadakan

Namun, perlu dibuktikan, bisa kemungkinan pada zaman dahulu batu tersebut merupakan pahatan manusia dan mungkin batu tersbut digunakan untuk persembahan.

"Namun terlepas benar atau tidak cerita tersebut, sudah sepatutnya kita hargai peninggalan ini, kita rawat kita jaga supaya tidak dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab," ujar Tarmidi.

Tarmidi juga mengingatkan untuk warga yang mau berkunjung atau melihat batu ini, untuk mejaga dan merawat situs peninggalan ini.

Ini merupakan warisan yang patutu kita jaga dan lestarikan. Jangan dikotori, jangan dirusak dan jangan membuat hal-hal negatif ditempat ini.

BACA JUGA:Kerennya, Foto Presiden dan Tokoh Publik Versi Anak-Anak Pakai AI, Karya Seniman Indonesia

Sementara itu, Hasni (45) salah satu warga sekitar mengatakan, batu megalit ini penuh cerita turun menurun yang mungkin kebanyakkan orang tidak percaya.

" Cerita Nineng (Nenek) terdahulu, pada zaman dulu pasukan Belanda ingin memindahkan batu ini, ketika batu sudah di naikan ke mobil, tiba-tiba mobil tersebut mesinnya mati, hingga pada akhirnya pusukan Belanda menyerah dan membiarkan batu ini disini sampai hari ini," ungkap Hasni Jumat 28 April 2023.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: