Nyamuk Papua Ancam TNI/Polri, Rentan Malaria, Kaki Gajah Hingga DBD
--
Nyamuk Papua Ancam TNI/Polri, Rentan Malaria, Kaki Gajah Hingga DBD
SUMEKS.CO – Malaria mengancam prajuri TNI/Polri di Papua. Berbulan-bulan tinggal di hutan Papua, menyusuri belantara, mengejar KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) menjadikan TNI/polri rentan terjangkit malaria.
Untuk diketahui hingga saat ini malaria menjadi endemi yang belum terselesaikan di bumi Papua.
Tahun 2019, Serda RM anggota Satuan Penegakan Hukum TNI-Polri meninggal dunia, setelah menderita Malaria Tropika di Hutan Distrik Ugimba Kabupaten Intan Jaya Papua.
Malaria disebabkan gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit Plasmodium. Parasit nyamuk ini memiliki kemampuan berkembang biak pada organ hari orang yang kena gigitan vektor nyamuk tersebut.
Dikutif dari CNN data penyebaran kasus malaria di Inonesia masih didominasi tanah papua, yakni 86,41 persen dari total kasus malaria se indonesia.
Kasus tertinggi di kabupaten Mimika dengan 36, 81 persen. Ini mengartikan, 90 persen terjadi di kabupaten mimika.
kasus relaps atau kasus kambuh malaria yang terjadi berulang masih terjadi dengan presentasi 30 persen atau setiap satu jam ada 15 orang yang terjangkit malaria di Mimika.
BACA JUGA:PERANG SEGITIGA. Papua Makin Tak Terkendali, KKB vs TNI/Polri, KKB vs KKB, KKB vs Masyarakat.
Data dinas kesehatan setempat menyebutkan, sejak tahun 2017 terjadi 92.559 kasus malaria di Mimika.
Terjadi penurunan pada tahun 2018 dengan jumlah kasus 64.640 kasus, namun terjadi kenaikan kembali pada tahun 2019 dengan jumlah kasus mencapai 82.192 kasus yang 30 persennya merupakan kasus relaps malaria atau kambuh kembali.
Perlu adanya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi obat malaria sesuai dosis yang ditetapkan sampai tuntas dan tetap menjaga lingkungan yang bersih.
sementara data pada Kementerian Kesehatan RI menyebut setidaknya ada 435 ribu masyarakat di dunia meninggal karena malaria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: