Sudan Tambah Mencekam, 37 Mahasiswa Asal Sumsel dalam Perjalanan Laut Menuju Jeddah

Sudan Tambah Mencekam, 37 Mahasiswa Asal Sumsel dalam Perjalanan Laut Menuju Jeddah

SUMEKS.CO- Konflik bersenjata di Sudan semakin memanas dan membahayakan keselamatan nyawa. Sejumlah negara terus mengevakuasi warganya.

Bagaimana kondisi Mahasiswa asal Sumatera Selatan (Sumsel) atau WNI di Sudan. Mereka sedang dievakuasi keluar Sudan. 

Ya, sebanyak 37 Mahasiswa asal ponpes Alttifaqiyah Indralaya Ogan Ilir di Sudan juga turut dievakuasi. Saat ini mereka sedang berada di kapal dalam perjalanan laut menuju Jeddah.

"Mereka dalam kondisi sehat dan dalam proses evakuasi. Sudah dijanjikan ke tempat yang aman di Jeddah nanti,"jelas Eko Adi Sutrisno Bidang Kerjasama Ponpes Ittifaqiyah Indralaya Ogan Ilir Sumsel.

Dari Jeddah nanti mereka baru akan diterbangkan di Indonesia. "Kami terus memantau pergerakan mahasiswa Sumsel di Sudan ini," tamah Ustad Eko.

Karena konflik memanas di Sudan tidak menentu, ke depan mereka akan difasilitasi kuliah di institut Ilmu Alquran (IIQI) Jakarta. 

Saat ini sedang dalam pembicaraan dengan ketua PMB IIQ Dr Zainuddin. Mahasiswa asal Sumsel di Sudan sdh diintruksikan untuk meminta transkip nilai kuliahnya di Universitas Islam Alquran Al Ittifaqiyah Sudan atau kampus lainnya.

Kampus-kampus unggulan atau cukup diminati oleh calon mahasiswa yang melanjutkan pendidikan sedikitnya S1 atau S2 dan S3 ada 4 kampus.

Keempat universitas tersebut yakni International University of Afrika, Omdurman Islamic University, University of the Holy Quran and Islamic Sciences (Universitas Al Quranul Karim dan Ilmu-Ilmu Islam), dan Khartoum International Institute For Arabic Language.

BACA JUGA:Mahasiswa Asal Sumsel di Tengah Konflik Bersenjata Sudan, Begini Kondisinya ?

Sebelumnya Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bahwa  pada pukul 01.00 dini hari Waktu Setempat atau pukul 06.00 pagi WIB pada hari ini 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan.

Mereka terdiri dari Perempuan: 273,  Laki laki: 240; dan Balita: 25 orang.

WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, Pekerja Migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood dan staf KBRI beserta keluarganya.

Sumber: