Rumah Panggung Milik Guru Ngaji di Desa Kandis 1, Ogan Ilir Terbakar

 Rumah Panggung Milik Guru Ngaji di Desa Kandis 1, Ogan Ilir Terbakar

Kapolsek Rantau Alai, IPTU Sutopo, mengecek rumah milik korban yang dilahap si jago merah, tadi malam.--dok : sumeks.co

OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Sebuah rumah panggung di Dusun II Desa Kandis 1, Kecamatan Kandis, Kabupaten OGAN ILIR, dilahap si jago merah sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu, 1 April 2023.

Rumah tersebut adalah milik Anang Suhai (52), seorang guru mengaji yang terkenal di desa tersebut. Akibat peristiwa ini, korban mengalami kerugian yang diperkirakan sebesar Rp20 juta.

Kapolsek Rantau Alai, IPTU Sutopo mengungkapkan, mendapatkan informasi adanya peristiwa kebakaran di wilayah hukum Polsek Rantau Alai, dirinya beserta anggotanya langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, awalnya api terlihat sudah membesar setengah rumah," terang Sutopo, Minggu, 2 April 2023.

BACA JUGA:Jalan Longsor di Kuang Anyar, Ogan Ilir, Badan Jalan Bakal Direlokasi

Melihat api yang sudah membesar, para saksi pun menghubungi petugas pemadam kebakaran terdekat serta perangkat desa untuk meminta pertolongan.

Dengan sigapnya, petugas pun langsung menuju lokasi kebakaran dan berjibaku memadamkan api yang berkobar. Api pun berhasil dipadamkan satu jam kemudian.

"Alhamdulillah dari peristiwa ini tidak terdapat korban jiwa. Hanya saja pemilik rumah mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta," lanjutnya.

Pada peristiwa ini, beruntung api hanya membakar bagian atap kamar tidur yang menjalar ke bubungan rumah milik korban. Karena cepat dipadamkan, api tidak sempat menjalar seisi rumah.

BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Safari Ramadan Pertama di Tanjung Seteko, ini Pesannya

"Dugaan sementara kebakaran ini diakibatkan oleh konsleting listrik yang berasal dari kamar tidur rumah korban," tutupnya.

Terpisah, korban Anang Suhai mengungkapkan, dirinya menerima musibah ini dengan ikhlas dan lapang dada. Meskipun kerugian yang dideritanya cukup banyak, namun tidak ada nyawa yang melayang.

"Namanya musibah ya kita tidak bisa menolaknya. Apalagi musibah ini terjadi di bulan suci Ramadan, harus ikhlas kita menerimanya," tuturnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: