Jelang Berbuka Puasa, Rumah dan Ruko di Kota Lubuklinggau Tiba-tiba Atapnya Terbang, Satu Korban Terluka

Jelang Berbuka Puasa, Rumah dan Ruko di Kota Lubuklinggau Tiba-tiba Atapnya Terbang, Satu Korban Terluka

Petugas DPKPPB Kota Lubuklinggau bersama warga membersihkan atap dan barang-barang yang rusak. foto : dok DPKPPB Kota Lubuklinggau/sumeks.co.--

LUBUKLINGGAU, SUMEKS.CO – Menjelang berbuka puasa, bencana angin puting beliung terjadi di RT 5 dan RT 6 Kelurahan Simpang Periuk dan RT10 Kelurahan Taba Pingin, kota LUBUKLINGGAU, Sumatera Selatan. 

Kejadian ini membuat beberapa atap Rumah Toko (Ruko) dan toko permanen atapnya melayang.

Tri, warga RT6 Kelurahan Simpang Periuk menceritakan jika saat kejadian angin memang sangat kencang disertai mati lampu. 

Menurutnya angin kencang terjadi sekitar pukul 17.50 WIB. 

BACA JUGA:Puluhan Atap Rumah dan Masjid Rusak Disapu Angin Puting Beliung

BACA JUGA:Terus Waspada Kabupaten OKI Masih Rawan Angin Puting Beliung hingga Mendekati Musim Panas

Awalnya hujan deras, kemudian angin kencang datang langsung membuat atap sejumlah toko pinggir jalan di rt 5 terbang

“Pas mau buka puasa tadi kejadiannya. Tapi yang parah memang di RT 5. Atap toko-toko yang dipinggir jalan tadi semuanya melayang. Warga ketakutan, ada yang keluar rumah ada yang bertahan di dalam rumah,” ungkap Tri.

Bahkan ada warga RT5 bernama Sabar saat kejadian terpeleset pada saat mau menyelamatkan diri, lalu kena atap dan sempat dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA:Total 802 Rumah di Sumsel Rusak Akibat Puting Beliung, Korban Jiwa Nihil Namun Tetap Harus Lebih Waspada

BACA JUGA:Pasca Diterjang Angin Puting Beliung, Baznas Ogan Ilir Cek Kondisi Rumah Korban untuk Bedah Rumah

Camat Lubuklinggau Selatan II, Ahmad Azhari menjelaskan untuk di RT 5 ada satu Ruko dua lantai yang atapnya melayang. 

Atapnya ini pun menimpa teras salah satu rumah warga di RT6. Lalu ada 6 pintu toko permanen ukuran 3X3 meter atapnya melayang. Untuk kerugian, ya mencapai ratusan juta.

“Untungnya pas kejadian ruko dan toko pada tutup, karena mau berbuka puasa. Kata warga, seng atap mereka itu berputar-putar melayang, untungnya tidak sampai mengenai kendaraan karena posisinya dipinggir jalan,” ungkap Aang, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: