Unik, Raup Cuan dari Jualan Takjil Keliling Saat Bulan Ramadhan

Unik, Raup Cuan dari Jualan Takjil Keliling Saat Bulan Ramadhan

Hartika (43) warga Kelurahan Ngulak 1, Sanga Desa, Musi Banyuasin, berjualan takjil keliling desa dengan menggunakan sepeda motor.--dok : sumeks.co

SANGA DESA, SUMEKS.CO - Ada cara unik yang dilakukan warga Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin, dalam menjajakan kudapan untuk berbuka puasa atau biasa disebut takjil.

Biasanya penjual takjil untuk berbuka puasa dijajakan pada titik-titik tertentu. Diantaranya di pasar bedug, namun kali ini para penjual takjil dilakukan dengan jemput bola langsung, atau berjualan keliling.

Seperti yang dilakukan Hartika (43) warga Kelurahan Ngulak 1, berjualan takjil keliling desa dengan menggunakan sepeda motor.

Selama bulan Ramadhan, dengan berjualan takjil keliling desa Kartika bisa memperoleh omzet mencapai sedikitnya ratusan ribu rupiah perharinya.

BACA JUGA:Pedagang Takjil Menumpuk, Jalanan Macet

BACA JUGA:Bagikan 200 Paket Takjil dan Tegaskan Prokes

"Kalau pendapatan kotor dari berjualan takjil ini bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp600 ribu perharinya," ungkap Hartika, Ahad 26 Maret 2023.

Pendapatan tersebut, lanjut Hartika tiga kali lipatnya dari pendapat sehari-harinya berjualan gorengan pada hari-hari biasa.

Menurutnya, dalam satu bulan Ramadhan dia bersama pedagang gorengan lainnya biasanya beralih profesi menjadi penjual takjil keliling, dengan bermacam jenis kue.

"Tidak hanya gorengan saja, saat bulan Ramadhan kami menjual berbagai kue Lapis, Bubur Talam, Lingko Bawang, Rujak Mie dan kudapan khas takjil Ramadhan," ujarnya.

BACA JUGA:BBPOM Uji Sampel Takjil Berbuka Puasa di Sekayu, Hasilnya?

BACA JUGA:Bagi-bagi Takjil ke Pengendara, Polsek Tanjung Batu Selipkan Himbauan Ini!

Untuk masalah harga, kata Hartika takjil yang dia jual cukup ramah dikantong yakni dimulai dengan harga Rp5 ribu perbungkusnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pada Ramadhan tahun ini pendapatan yang dia terima sedikit terjadi penurunan dibandingkan pada Ramadhan tahun lalu, lantaran naiknya harga bahan-bahan seperti tepung, minyak goreng dan gula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: