Suluh Juang Anak Desa Meraih Mimpi (Dari Buku “Melakoni Saja: Catatan Kecil Subki Sarnawi”)

Suluh Juang Anak Desa Meraih Mimpi (Dari Buku “Melakoni Saja: Catatan Kecil Subki Sarnawi”)

Masayu Indriaty Susanto--

Intelektualitasnya terasah selama menjadi jurnalis di media yang tergabung dalam Jawa Pos Grup itu. Dan kemampuan manajerialnya teruji saat dipercaya memegang jabatan sebagai GM Sumatera Ekspress Grup.

Namun nilai hidup yang ditanamkan kedua orang tuanya, dan masa-masa pendidikan agama di masa kecilnya ternyata begitu membekas. Meski sudah 22 tahun berkecimpungan di dunia pers dan perusahaan penerbitan, Subki tetap merasakan kerinduan yang amat sangat untuk mendirikan sekolah Islam. 

Saat kejenuhan melanda di puncak karirnya, hal itu justru dipandangnya sebagai suatu sinyal. Dia harus mengambil satu keputusan penting dalam hidupnya. Mundur dan fokus dengan sekolah Islam yang didirikannya.

Dan itulah yang dilakukan seorang Subki Sarnawi. Di sekolah itulah Subki Sarnawi kini menghabiskan hari-harinya.

Peletakan batu pertama sekolah itu dilakukan oleh banyak pihak. Namun yang meletakkan pertama kali yaitu orang tuanya. Kedua oleh orang tua istrinya. Dan ketiga dilakukan Wali Kota Palembang Harnojoyo.

Selanjutnya, dilakukan oleh Rektor UIN Raden Fatah Prof Dr Aflatun Mukhtar, Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Abid Djazuli SE MM, Ketua Dewan Pendidikan Sumsel Prof H Sirozi MA PhD, mantan Direktur Utama RSMH dr H Bayu Wahyudi SpOG, Ketua PITI Sumsel H Didi, dan lainnya. 

Dan kini sekolah yang terletak di Jalan Perindustrian 2, Kompleks Sukarame Gardena Palembang itu setiap pagi ramai dengan suara anak-anak belajar mengaji, juga bermain. 

Suami Hasnawati dan ayah seorang putri, Nur Shabrina Aliyyah ini mengatakan, betapa suara anak-anak yang selalu riuh rendah di sekolahnya itu begitu menghentakkan kalbunya. Indah dan menentramkan batin.

Seperti dikatakan Dahlan Iskan, Sang Begawan Media pada akhir pengantarnya, Subki Sarnawi sudah kaya ilmu, kaya pengalaman, dan kaya pengabdian. Karenanya, Dahlan Iskan menilai pengabdiannya di bidang pendidikan sudah tepat. 

Dunia pers dan pendidikan memang berjuang untuk tujuan yang sama. Meski medannya mungkin berbeda. Mencerdaskan bangsa.

Selamat dan sukses…! (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: