Unik! untuk Pertama Kali Lomba Bengong akan Digelar di Indonesia

SUMEKS.CO - Sebuah postingan di twitter menulis tentang akan adanya lomba bengong.

Unggahan tersebut membagikan poster lomba melamun (bengong). Dalam keterangan tertulis “Siapa yang mau ikut lomba melamun”.

Dalam poster tersebut tertera lomba dengan durasi 60 menit. Postingan ini sontak ramai dikomentari.

Hingga Rabu, 22 Februari 2024, twitt tersebut sudah dikomemtari 1.112 akun, dibagikan 1,177 warganet, dan disukai hingga lebih dari 3.139 pengguna Twitter.

BACA JUGA:Pemuda di Sekayu Viral, Nikahi 2 Mantan Pacar Sekaligus, Resepsi 21 Februari, Disebut Awalnya Mereka Berteman

Tapi apa benar lomba melamun ini ada? Siapa yang akan menggelar perlombaan tidak lazim ini?

Di Solo, Jawa Tengah, terdapat tempat kursus bahasa Korea, Jinju Academy yang didirikam oleh orang korea asli.

Nah, tempat kursus Bahasa Korea inilah yang akan menjadi penyelenggara lomba bengong tersebut.

Menurut pihak Jinju Academy, lomba melamun ini merupakan kegiatan baru bahkan lomba ini menjadi lomba melamun pertama di Indonesia.

BACA JUGA:Woww, Linkin Park Rilis Lagu yang Sudah 20 Tahun Tersimpan

Meski baru pertama di Indonesia, namun lomba seperti ini sudah ada dan sempat menjadi tren di negara ginseng, Korea Selatan, yang menginspirasi akademi ini untuk mengadakannya di Indonesia.

Lomba ini akan melibatkan 40 peserta. Syaratnya berusia 6-17 tahun, wajib didampingi orangtua dengan durasi lomba 60 menit tanpa banyak mengganti posisi.

Peserta yang punya nyali untuk ikut lomba ini dapat mendaftar pada hari H, yaitu tanggal 5 Maret 2023.

Aturan lainnya juga ada seperti tidak diperbolehkan tanpa izin panitia, peserta dilarang makan, bercengkrama, tidur dan juga bermain ponsel.

BACA JUGA:Keren, Alfaz Seniman Indonesia Bikin Karya Fashion dari Daur Ulang Keyboard Bekas

Penilaian yang diberikan berdasarkan beberapa aspek, tujuan utama dari lomba ini adalah menghilangkan stress.

Woops seorang seniman Korea Selatan adalah orang yang menginisiasi lomba melamun ini sejak 2014.

Saat itu ada penolakan dari sebagian warga Korsel terhadap hidup yang serba cepat dan penuh tekanan.(*)

Sumber: