Wajik Khas Palembang Kudapan Legendaris, Ternyata Bikinnya Simpel Lho!
Wajik kudapan khas Palembang, terbuat dari beras ketan dengan rasa manis.--dok:sumeks.co
PALEMBANG, SUMEKS.CO – Makanan khas Palembang, Wajik, biasanya disajikan dengan bentuk segi empat dan citarasa manis.
Istimewahnya, penganan ini menjadi syarat khusus saat hantar-hantaran pernikahan bagi masyarakat asli Palembang
Konon katanya, pernikahan adat istiadat Palembang selain menyerap adat dan budaya Melayu juga bercampur adat budaya suku Jawa.
Wajik terbuat dari campuran beras ketan, gula merah atau gula pasir yang dicampur parutan kelapa. Kemudian saat disajikan dipotong-potong segi empat atau kotak-kotak.
BACA JUGA: 7 Makanan Khas Arab Ini Wajib Dicicipi Warga Kota Palembang
Sebagian masyarakat juga mengira, penamaan dari Wajik sendiri karena bentuknya seperti gambar Wajik yang ada pada permainan kartu Remi.
Sekilas tentang Wajik sendiri, konon termasuk dalam kategori makanan atau cemilan yang paling disukai raja-raja zaman Kerajaan Majapahit.
Hal ini tertulis dalam Kitab Nawaruci yang merupakan karya sastra berbahasa Jawa Tengah, muncul pada masa kejayaan Majapahit.
Kitab Nawaruci atau Sang Hyang Tattawanjnana ditulis antara tahun 1500-1619 Masehi oleh Empu Siwamurti.
BACA JUGA:Mie Bakar Kojo Palembang, Tawarkan Menu yang Tidak Biasa Tapi Pengunjungnya Ramai
Kitab Nawaruci ini merupakan karya sastra religious yang terpengaruh ajaran mistik hindu.
Lahirnya Kitab Nawaruci itu bersamaan dengan masa penyebaran dan perkembangan agama Islam di kalangan masyarakat Jawa.
Sebagian besar masyarakat Jawa percaya, kudapan Wajik yang ada pada saat gelar pesta adat pernikahan mempunyai filosofi tersendiri.
Wajik ini melambangkan harapan untuk kedua mempelai, agar bisa selalu bersama dan lengket sampai kakek-nenek seperti layaknya kue Wajik yang lengket tak terpisahkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: