Sumsel Inflasi, ini Penyebabnya
LRT Palembang.--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Provinsi Sumsel tercatat pada akhir Desember 2022, mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,94 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,90. Hal ini disebabkan pengeluaran kelompok transportasi yang mencapai 17,20 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Zulkifli mengungkapkan, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Pengeluaran terbesar terjadi peningkatan pada kelompok transportasi yang mencapai 17,20 persen. Kemudian, disusul pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya yang mencapai 6,73 persen.
"Ya, akhir tahun 2022 tercatat Sumsel mengalami Inflasi disebabkan kelompok transportasi," kata Zulkifli saat dikonfirmasi, Senin 2 Januari 2023.
Zulkifli menjelaskan, Kota Palembang mendominasi naiknya inflasi yang mencapai yoy sebesar 5,95 persen dengan IHK sebesar 112,89. Sedangkan, di Kota Lubuklinggau sebesar 5,83 persen dengan IHK sebesar 113,02.
"Dua daerah tersebut mendominasi angka inflasi di Sumsel," terangnya.
Selain dari sektor transportasi, inflasi juga mengalami Kenaikan pengeluaran dari sektor kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen, sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,22 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,33 persen.
BACA JUGA:Satgas Pangan Polda Sumsel Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah
Lalu, kenaikan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,52 persen. Pengeluaran bagi perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,14 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,49 persen, kelompok pendidikan sebesar 3,85 persen,
"Yang terbesar dari kelompok tersebut yakni dari sektor transportasi," bebernya.
Sementara, tingkat inflasi month to month (mtm) Desember 2022 sebesar 0,48 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2022 sama dengan inflasi yoy sebesar 5,94 persen.
Sedangkan, tingkat inflasi komponen inti Desember 2022 secara yoy sama dengan inflasi ytd sebesar 3,90 persen sementara inflasi mtm sebesar 0,08 persen.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yakni terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: