Jalan Provinsi Nyaris Putus, Dinas PUPR Ogan Ilir Surati Dinas PUBM-TR Sumsel
Jalan provinsi yang menghubungkan Desa Tanjung Baru Petai dan Desa Tanjung Tambak Kecamatan Tanjung Batu, dalam kondisi mengkhawatirkan. Foto: dokumen/sumeks.co--
OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Usai menerima laporan dari warga terkait adanya jalan provinsi yang nyaris putus, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten OGAN ILIR langsung menyurati Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Provinsi Sumsel.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir, Ruslan, melalui Kepala Bidang Bina Marga, Eko Randi Satria mengatakan, pelaporan terkait kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Desa Tanjung Baru Petai dengan Desa Tanjung Tambak, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir ini sudah dilakukan pada tanggal 7 Desember 2022 lalu.
"Kita sudah cek kondisinya dan juga sudah kita laporkan ke provinsi melalui Dinas PUBM-TR," ungkapnya kepada SUMEKS.CO, Senin, 12 Desember 2022.
Menurut Eko, jalan provinsi yang nyaris putus tersebut sebenarnya disebabkan oleh adanya sebuah gorong-gorong yang sudah pecah. Kemungkinan, bangunan gorong-gorong tersebut sudah aus dimakan usia.
BACA JUGA:Dinas PUPR Palembang Klaim Jalan Rusak Hanya 17 Persen
"Sebenarnya itu gorong-gorong, karena di sisi kiri dan kanan itu ada air payau yang setiap hari mengalir. Kemungkinan, karena seringnya dihantam air, jadi kondisi bangunan sudah tidak kuat lagi," papar Eko.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUBM-TR Provinsi Sumsel, Affandi mengaku, Dinas PUBM-TR Provinsi Sumsel sudah menerima laporan lengkap dari Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir terkait kondisi salah satu jalan provinsi di Kabupaten Ogan Ilir.
"Sudah di followup bidang jalan," kata Affandi kepada SUMEKS.CO melalui pesan WhatsApp.
Menurut Affandi, Dinas PUBM-TR Provinsi Sumsel akan segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan terjun langsung ke lapangan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Miris, Warga dan Pelajar Desa Ini Harus Lalui Jalan Rusak dan Berlumpur
Sementara itu, Aan, salah seorang warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut, mengaku khawatir melihat kondisi jalan yang setiap hari terkikis oleh arus air payau yang ada di sisi kiri dan kanan jalan.
Meskipun oleh warga sudah diberikan kayu sebagai pemberitahuan kepada pengguna jalan untuk berhati-hati jika melintasi jalan tersebut, namun Aan berharap pihak berwenang segera melakukan perbaikan. Apalagi, jalan ini merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan antar desa.
"Setiap hari tanahnya terkikis, sekarang hanya sekitar 2 meter saja lebar jalan yang bisa dilalui. Kalau mobil harus bergantian, tidak bisa berlintasan," ungkap Aan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: