Irma : Masih Banyak Warga Tak Tahu Cara Pencegahan Stunting
--
PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Di taman Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih, anggota DPR RI komisi IX, Irma Suryani Chaniago bersama BKKBN RI melalukan sosialisasi dan KIE program bangga kencana bersama mitra kerja.
Dalam kesempatan itu, Irma mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi pencegahan stunting oleh pemerintah ke seluruh Sumsel II, mengingat dirinya merupakan wakil dari Komisi IX DPR RI Sumsel II. "stunting ini perlu pengentasan. Karena kalau anak anak kita tidak terbebas dari stunting maka masa depan mereka akan terancam," sebutnya.
Lebih lanjut, perempuan berkacamata itu menegaskan, stunting adalah anak yang tumbuh cebol. Atau dalam bahasa medis stunting adalah gagal tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental selama kurun waktu 1000 hari kelahiran. "Kalau hanya secara fisik saja tidak masalah walaupun sebenarnya itu juga mengganggu. Tapi kalau secara mental maka itu yang menjadi masalah," terangnya.
Untuk itu, sambung Irma. Program ini harus disosialisasikan secara masif kepada seluruh masyarakat agar program pemerintah ini bisa tercapai. Diketahui, angka stunting Nasional sudah mencapai 14 persen dan seharusnya setiap daerah sudah dibawah itu. Sebaliknya, kalau di atas angka Nasional berarti belum bagus.
BACA JUGA:Sertifikat Rumah Digadaikan, Karmini Malah Dipanggil Polisi
Dengan demikian, pemerintah pusat memberikan stimulus kepada pemerintah daerah dalam bentuk natural. Misalnya makanan bergizi di Posyandu, kacang hijau, telur, dan lain sebagainya. Dana untuk pengentasan stunting pun sudah ada dan itu dianggarkan melalui Kementerian Kesehatan dan diturunkan ke daerah.
Perempuan asal Sumatera Selatan itu tak menapik, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui cara pencegahan stunting dan pihaknya pun dari komisi IX terus melakukan upaya sosialisasi pencegahan secara masif.
Dari hasil turun ke lapangan, perempuan berambut sebahu itu mengaku, penyebab stunting di Sumsel karena kebersihan lingkungan dan ketersediaan air bersih yang masih kurang dan gizi yang buruk. "Kita di Sumsel ini, kalau memberikan makanan kepada anak. Biasanya Ibu Rumah Tangga selalu mendahulukan Bapaknya. Padahal itu salah dan seharusnya mendahulukan anak terlebih dahulu baru orang tua," jelasnya mengaku masih banyak PR lainnya.
BACA JUGA:Tersisa 24 Hari Lagi, KUPTB Samsat Ogan Ilir 1 Ajak Warga Manfaatkan Program Pemutihan Pajak
Ditambahkan Direktorat KIE BKKBN RI, Roni AP Situmorang. Stunting disebabkan kurang gizi dan terjadi jika asupan gizi bayi balita di 1000 hari kehidupan tidak terpenuhi dengan baik. "Namun, stunting bisa dicegah dengan pemenuhan gizi saat dalam kandungan, pola asuh dengan memberikan ASI eksklusif dan kesehatan lingkungan," tukasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: