Bedah Robotik yang Menjadi Pilihan Banyak Pasien

Bedah Robotik yang Menjadi Pilihan Banyak Pasien

Ilustrasi operasi, Foto:kemkes.go.id--

SUEMKS.CO, Belakangan yang menjadi pilihan banyak pasien adalah operasi bedah robotik (robotic surgery ). 

Ya, bedah robotik adalah pembedahan menggunakan teknologi tangan robotik yang menjadi kepanjangan tangan dokter bedah.

Mengapa menjadi banyak pilihan pasien? Luka sayatannya sangat kecil. Alatnya, dilakukan atau dihubungkan ke dokter bedah melalui serat fibreoptic ke surgeon console (simulator). 

Tindakan ini terbilng efektif, efisien. Dan ini menguntungkan bagi pasien karena dapat mengurangi luka sayatan (kosmetik), meningkatkan ketepatan dan akurasi yang tinggi sehingga memberikan hasil operasi yang optimal. 

Alat-alat canggih ini tetap dioperasikan oleh dokter bedah dengan kontrol sepenuhnya, bukan oleh robot. 

Dikutip dari Kemkes.go.id, saat ini bedah robotik terus dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI bentuk Pusat Bedah Robotik Indonesia. Pembentukan dilakukan di dua Rumah Sakit Vertikal Kemenkes, yakni di RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Terbaru menurut informasi di RS Gatot Subroto.

Staf Khusus Menkes Bidang Ketahanan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Prof. Laksono Trisnantoro pernah mengatakan,  berawal dari inisiasi business matching pada Health Business Forum, dibuat suatu disain proyek multi tahun dan multi stakeholders Robotic Telesurgery 2021-2024.

Proyek ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga mempunyai nilai edukasi. Dengan diberikannya akses transfer pengetahuan dan alih teknologi, industri dalam negeri juga mampu memproduksi alat dan sparepart-nya di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mencukupi.

BACA JUGA:Gempa Jerman

''Proyek robotik merupakan proyek multi tahun yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan dan mutu layanan kesehatan untuk daerah yang tidak terjangkau di Indonesia. Strateginya adalah menggunakan Robotic Telesurgery sebagai bagian dari program telemedisin,'' jelas Prof Laksono, pada seminar kurikulum bedah robotic.

Saat ini, program robotic telesurgery dalam tahap pelatihan para dokter bedah dengan Virtual Reality (VR) Simulator Robotic Telesurgery. Kurikulum pelatihan bedah robotik akan tersertifikasi dan terakreditasi.

Keahlian bedah robotik direkomendasikan masuk ke dalam kurikulum pendidikan spesialis dokter bedah di Indonesia.

Program ini mendukung transformasi layanan sekunder berbasis teknologi kesehatan melalui layanan operasi/bedah jarak jauh. Ke depannya teknologi ini dapat menurunkan pasien rujukan ke RS tipe A atau RS Rujukan Nasional dengan pelayanan bedah jarak jauh.

''Instrumen yang digunakan Sina memiliki ukuran 5 mm sehingga luka yang diakibatkan operasi bisa lebih minimally invassive lagi,'' ucap dr. Reno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: