Pementasan Tari Gending Sriwijaya dan Dulmuluk

Pementasan Tari Gending Sriwijaya dan Dulmuluk

--

Dia tidak habis pikir penampilan Dulmuluk yang menyalahi pakem terulang kembali dan terjadi di Himpunan Sarjana Kesusatraan Indonesia (Hiski) pada hari ini, Sabtu 19 November 2022 di hotel Swarna Dwipa.

BACA JUGA:Salmah Orbaniyah Resmi Pimpin Aisyiyah Periode 2022-2027

“ Padahal ini masalah pernah terjadi beberapa tahun yang lalu tapi kok diulangi oleh mereka lagi, “ katanya.

Menurut Rendi , kalau memang Dulmuluk yang digelar dianggap sebagai bentuk revitalisasi, menurutnya tidak ada gunanya, kalau sekadar fungsinya untuk menjaga eksistensi tapi lebih dari itu , harusnya nilai-nilai yang ada di dalam Dulmuluk itu harus tetap dijaga.

“ Jadi percuma kita bicara revitalisasi dalam Dulmuluk, tapi kita menghancurkan nilai-nilai yang ada dalam Dulmuluk itu sendiri. Silahkan melakukan revitalisasi tapi dengan catatan kita tidak merubah teks dan tidak keluar dari pakem,” katanya.

Sedangkan budayawan Palembang Yai Beck juga menilai penampilan tari Geding Srwijaya dan Dulmuluk yang ditampilkan dalam kegiatan Himpunan Sarjana Kesusatraan Indonesia (Hiski) di Hotel Swarnadwipa dinilainya menyalahi pakem.

BACA JUGA:Salmah Orbaniyah Resmi Pimpin Aisyiyah Periode 2022-2027

“ Ya itu suatu kesalahan, sebab tahun 1970 sudah ada anjuran dari Gubernur Sumsel Asnawi Mangkualam bahwa tari Gending Sriwijaya untuk RI I dan duta-duta luar dan tidak boleh tari Gending ditampilkan secara sembarangan, jadi tari Gending itu sakral, jadi menampilannya tadi bawa tepak tapi tepak tidak ada gunanya, dan tari Gending Sriwijaya itu penarinya 9 tadi yang ditampikan tiga orang dan tari Gending itu penarinya 9 ditambah personil lain jadi 13 orang, diluar Tari Gending Sriwijaya bisa menggunakan tari Tanggai,” katanya.

Sedangkan kalau tari Tanggai menurutnya bisa ditampilkan 1 orang atau 2 orang atau 5 orang .

Sedangkan sutradara Tari Geding Srwijaya dan Dulmuluk yang ditampilkan dalam kegiatan Himpunan Sarjana Kesusatraan Indonesia (Hiski) pada hari ini, Sabtu 19 November 2022 di hotel Swarna Dwipa, Prof Dr Nurhayati M.Pd melalui chat whatapps mengaku yang menjadi panitia acara tersebut adalah ibu Luluk sedangkan dirinya sebagai Ketua Hiski Sumsel.

“Saya ada di belakang lagi dengan teman-teman pemain jadi Ndak nonton tarian itu. Malah saya dak tahu yg terjadi. Yang menari itu pas masuk menangis dan mengatakan salah lagu. Dan saya bersiap-siap mau memberikan sambutan sebagai Ketua Hiski. Mungkin pihak panitia sudah klarifikasi,” katanya, Minggu 20 November 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: