Seng Dibongkar, Siswa-Guru tak Lagi Panjat Pagar

Seng Dibongkar, Siswa-Guru tak Lagi Panjat Pagar

Guru SMKN 3 Kayuagung usai pagar seng dibongkar. Foto: niskiah sumeks.co--

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Pasca pembongkaran pagar seng/kayu oleh Pol PP Provinsi Sumatera Selatan dan Pol PP Kabupaten OKI menuju akses  SMK Negeri 3 Kayuagung di Kelurahan Kedaton. Pihak sekolah sangat berharap penutupan seng oleh ahli waris H Jalil tidak terulang lagi. Sehingga membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi nyaman. 

"Kami pihak sekolah sekarang ini khawatir sudah berkurang tapi masih khawatir sedikit karena takut terulang lagi ditutup," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kayuagung Drs Harun Tektona melalui Wakil Kurikulum Moch Mambora SPd, kepada SUMEKS.CO, Selasa 1 November 2022.

Diungkapkannya, penutupan dengan seng dan kayu oleh ahli waris sudah terjadi sejak bulan Juli lalu dan di Agustus ditutup kembali akses yang di samping sekolah. Maka oleh karena itu para guru dan siswa memanjat pagar untuk sekolah dan video juga sempat viral. 

BACA JUGA:Akses Jalan SMKN 3 Kayuagung Ditutup, Pol PP Siap Bongkar

"Karena akses jalan ditutup membuat kesulitan menuju sekolah, sehingga dua pekan belakangan ini seluruh siswa belajar daring, termasuk kemarin saat pembongkaran. Baru hari ini belajar tatap muka di sekolah," terangnya. 

Sebenarnya, saat akses jalan menuju sekolah ditutup, dikatakan Mambora, untuk kendaraan para siswa dan guru, baik sepeda motor dan mobil semuanya dititipkan di tempat pemilahan sampah yang tak jauh dari sekolah. 

"Alasan kami siswa belajar daring karena akses ditutup dan takut ahli waris marah serta kami belajar tidak nyaman. Alhamdulilah sekarang bisa belajar tatap muka," ujarnya. 

BACA JUGA:Lahan SMKN 3 Kayuagung Diklaim Warga

Dikatakannya, untuk belajar tatap muka hari ini oleh siswa dan guru dilakukan pembersihan kelas terlebih dahulu termasuk pembacaan Yaasin bersama. 

"Adanya sengketa lahan ini, membuat jumlah siswa tahun ajaran baru tahun ini mengalami penurunan, saat ini jumlah siswa ada sebanyak 300 orang siswa," katanya. 

Ditambahkannya, untuk jumlah ruangan belajar atau rombel ada sebanyak 12 ruangan. Terdiri dari Kelas X sebanyak 4 rombel, Kelas XI juga 4  rombel dan Kelas XII juga 4 rombel. 

"Pihak kita berharap masalah ini segera diselelasikan oleh pemerintah OKI sehingga Kegiatan belajar mengajar berjalan nyaman," ucapnya. 

BACA JUGA:Siswa dan Guru SMKN 3 Kayuagung Tidak Panjat Pagar Lagi, Meskipun Dibuka Sedikit

Sementara itu salah satu siswa Kelas XI, Juvita mengatakan, sangat senang dengan telah dibongkarnya penutupan seng yang menuju akses sekolah. Dengan alasan tidak perlu memanjat pagar lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: