Penusukan Perempuan di Sukaraja Ngaku Petugas Sensus, BPS Bantah dan Berikan Ciri-ciri Petugas Resmi
Penusukan perempuan di Sukaraja ngaku petugas sensus bps bantah dan berikan ciri-ciri petugas resmi. Saat ini korban dirawat di RS FMC. foto/rishad/pojokbogor--
BOGOR, SUMEKS.CO – Kasus penusukan perempuan di Sukaraja, menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal dengan mengaku sebagai petugas sensus penduduk.
Akhirnya Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, angkat bicara.
BPS sedikit khawatir masyarakat menolak kedatangan petugas sensus, setelah ada kasus penusukan perempuan di Sukaraja yang dilakukan oleh pelaku dengan mengaku sebagai petugas sensus penduduk.
Bahkan, para petugas pun diwajibkan didampingi dengan RT setempat atau warga yang sudah diperintahkan RT untuk mendampingi melakukan sensus penduduk.
BACA JUGA:Tak Ditemukan Unsur, Kasus Penipuan di Polda Sumsel Di-SP3, Pemilik Travel Umroh Lapor Balik
“Kami pastikan itu bukan petugas sensus penduduk. Kami minta masyarakat lebih berhati-hati," kata Kepala BPS Kabupaten Bogor, Gandari Adianti Aju Fatimah terkait kasus penusukan perempuan di Sukaraja, Jumat, 21 Oktober 2022.
"Karena petugas yang resmi dilengkapi dengan tanda pengenal resmi dan atribut lainnya,” tambahnya.
Pasalnya, BPS saat ini tengah melakukan sensus Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek). Namun, Gandari menegaskan bahwa petugas resmi memiliki ciri-ciri khusus.
Menurutnya, petugas resmi dari BPS dilengkapi tanda pengenal dengan bertuliskan Petugas Pendataan Awal Regsosek 2022, tepat di bawah nama petugas dan terdapat barcode yang bisa dipindai.
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Siapkan Anggaran Rp 5 Miliar untuk ETLE
“Para petugas juga memiliki surat tugas resmi yang yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor,” katanya.
Sebelumnya, penusukan perempuan di Sukaraja adalah warga Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, T (20) ditusuk orang tidak dikenal pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Pelaku diketahui berpura-pura jadi petugas sensus penduduk.
Kapolsek Sukaraja, Kompol Darmawan mengungkapkan, penusukan terjadi pada Kamis pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika itu, korban sedang sendiri di rumahnya, lalu didatangi lelaki yang berpura-pura sebagai petugas sensus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pojokbogor