PNS Semarang Terbunuh, Tiga Anggota TNI Diperiksa POM
Ahmad Luthfi. foto: antara--
SEMARANG, SUMEKS.CO – Kasus terbunuhnya seorang PNS Pemerintah Kota Semarang pada September 2022 lalu, menyerempet pelaku oknum TNI.
Polisi masih mendalami dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan PNS tersebut. Bahkan, keterangan saksi-saksi dalam kasus pembunuhan itu sudah dilengkapi.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan, pihaknya bersama Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro masih mendalami kasus itu. Penyelidikan dan penyidikan kasus merupakan suatu seni sehingga polisi harus berhati-hati dan memenuhi kaidah hukum terkait pembuktian. Hal itu karena hukum di Indonesia dasarnya adalah pembuktian.
”Untuk melakukan pembuktian yang sebenarnya tunggu saja dan sabar,” kata Ahmad Luthfi seperti dilansir dari Antara.
BACA JUGA:Mahasiswi Loncat dari Lantai 6 Kampus Universitas Semarang, Begini Kondisinya
Ahmad Luthfi menegaskan, tidak ada kendala dalam melakukan penyelidikan kasus pembunuhan PNS Semarang bernama Paulus Iwan Budi Prasetyo tersebut. Sebab, hal itu sudah menjadi tugas polisi.
Dugaan keterlibatan oknum anggota TNI dalam kasus pembunuhan PNS Pemkot Semarang itu mengemuka dari rekaman kamera pemantau atau CCTV yang diselidiki polisi. Dari rekaman CCTV itu terlihat orang diduga pelaku melintas di tower Marina dekat lokasi penemuan jasad korban pembunuhan dengan mengendarai motor pada 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, tiga orang anggota TNI sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus pembunuhan ASN Pemkot Semarang Paulus Iwan Budi Prasetyo yang jasadnya ditemukan terbakar di kawasan Marina Semarang pada 8 September.
”Kami memeriksa tiga (anggota TNI) sejauh ini dari polisi militer. Saya agak lupa (inisialnya) tetapi memang kebetulan tiga orang,” kata Andika Perkasa di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta, Rabu 12 Oktober.
Menurut Andika, pemeriksaan terhadap tiga prajurit itu berdasar informasi dari penyidikan Polda Jawa Tengah sejak dua hari setelah penemuan mayat ASN tersebut. Belum ada kesimpulan terkait kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam kasus pembunuhan itu.
”Kami belum menyimpulkan ke situ. Kami sebut persons of interest atau mereka-mereka yang kami ingin dalami,” kata Panglima Andika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: