Duka Tragedi Kanjuruhan Sebelum Kick off Espanyol vs Valencia, Satu Menit Penghormatan Ratusan Korban
Duka tragedi Kanjuruhan sebelum kick off Espanyol vs Valencia, satu menit penghormatan ratusan korban kanjuruhan. Para pemain, wasit dan penonton di Stadion Cornella-El Prat. foto: tangkapan layar Twitter--
BACA JUGA:Semifinal Ganda Eksekutif, Partner Direktur Semen Baturaja Harus Digotong
Hingga Minggu sore ini, mobil ambulans masih silih berganti masuk ke sejumlah rumah sakit membawa korban tragedi Kanjuruhan Malang.
Jumlah korban tewas hingga ratusan, data terkini 182 suporter, telah menempatkan Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur sebagai sejarah paling kelam sepakbola Indonesia dan terburuk kedua sepakbola dunia.
Tragedi berdarah terbesar pertama terjadi di Peru pada 24 Mei 1964. Ketika itu Estadion Nacional menggelar babak kualifikasi kedua antara Peru vs Argentina dalam kepentingan perhelatan Olimpiade Tokyo.
Kerusuhan menyebabkan 328 orang tewas karena sesak napas dan/atau pendarahan internal.
BACA JUGA:Gedung Terbakar, Besok Siswa SMPN 4 Jejawi OKI Tetap Sekolah
Bahkan disebutkan kemungkinan jumlah korban tewas dalam peristiwa tersebut lebih banyak.
Urutan kedua targedi sepakbola paling buruk terjadi di Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi ini menewaskan 127 orang untuk data sementara hingga Minggu siang, 2 Oktober 2022.
Sebelum tragedi Kanjuruhan Malang, tragedi ketiga terbesar terjadi di Afrika. Insiden itu terjadi pada 9 Mei 2001 di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana.
Kejadian di Afrika ini menewaskan 126 orang. Saat itu tengah berlangsung pertandingan derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko.
BACA JUGA:Semifinal Ganda Eksekutif, Partner Direktur Semen Baturaja Harus Digotong
Tim tamu unggul 1-0 mendekati akhir pertandingan, namun tuan rumah mencetak dua gol untuk berbalik unggul pada laga tersebut.
Tragedi berikutnya, bentrok antara pendukung Spartak (Moskow) dengan pendukung HFC Haarlem (Belanda) usai pertandingan Piala UEFA di Stadion Luzhniki telah memakan korban jiwa sebanya 66 orang.
Kejadian Oktober 1982 ini pada versi lain, korban yang tewas dalam tragedi tersebut sebanyak 340 jiwa.
Sementara pada April 1989, sepak bola Inggris mengalami insiden terburuk sepanjang sejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pojoksatu