Dua Daerah ini Angka Prevalensi Stunting Tinggi di Sumsel

Dua Daerah ini Angka Prevalensi Stunting Tinggi di Sumsel

Ilustrasi.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dari data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) tertinggi di Provinsi Sumsel ada dua daerah, yakni di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebesar 32,2 persen dan Ogan Komering Ulu (OKU) 31,1 persen.

Pemprov Sumsel menargetkan prevalensi stunting bisa turun sebanyak 3,6 persen untuk menggenapi 10,8 persen dalam tiga tahun atau periode 2022-2024 menjadi 14 persen. 

"Target tahunan harus bisa turun 3,4-3,6 persen. Untuk tahun ini kita belum dapatkan hasilnya, nanti di September atau Oktober baru dilakukan survei dari SSGI (Studi Status Gizi Indonesia)," ujar Mediheryanto, Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel saat dikonfirmasi, Sabru 10 September 2022.

Menurutnya, angka stunting di Sumsel masih cukup tinggi. Pada 2021, angka stunting di Sumsel sebesar 24,8 persen, lebih tinggi dari nasional 24,4 persen. Capaian itu, sedikit lebih baik dibandingkan 2019 sebesar 27,6 persen.

Di beberapa daerah masih di atas 20 persen, bahkan dua daerah 30 persen lebih. Hanya dua daerah yang angkanya belasan persen. 

"Ada daerah prioritas yang akan jadi lokus kita dalam menurunkan angka stunting ke depan di Sumsel yakni di OKI dan di OKU," jelasnya.

Sementara 13 daerah yang di atas 20 persen adalah Muara Enim 29,7 persen, OI 29,2 persen dan Muratara 28,3 persen. Kemudian Mura 28,3 persen, Empat Lawang 26 persen, OKU Selatan 24,8 persen, Muba 23 persen, Lubuk Linggau 22,8 persen, Lahat 22,4 persen.

Selanjutnya, Banyuasin dan Prabumulih 22 persen. Selanjutnya OKU Timur 21,5 persen dan Pali 20,2 persen. Terendah ada di Palembang 16,1 persen dan di Pagar Alam 15,5 persen.

"Kita sudah lakukan analisis situasi, nanti hasilnya kita lakukan pemetaan lokus prioritas untuk penurunan stunting. Kita juga perkecil sasaran di wilayah desa dan kelurahan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: