Tekan Inflasi, ini Solusi Pemprov Sumsel

Tekan Inflasi, ini Solusi Pemprov Sumsel

Afrian Joni. foto: edy handoko sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pemprov Sumsel akan melakukan kerja sama antardaerah antarpedagang lintas provinsi penghasil komoditi. Hal ini guna menekan inflasi yang disebabkan gejolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kepala Biro Ekonomi Setda Pemerintah Provinsi Sumsel Afrian Joni mengungkapkan, penyumbang inflasi dalam beberapa bulan terakhir berasal dari tingginya harga cabai dan bawang merah. Untuk itu, Pemprov Sumsel akan melakukan skema business to business antarpemerintah daerah.

"Misal di Brebes dan Bangli penghasil bawang merah, pedagang kita beli dari sana tapi melalui kerja sama antarPemda. Nah kita surplus beras, bisa kita kerja sama antardaerah dengan mereka yang bukan penghasil," kata Afrian Joni saat dibincangi di Kantor Pemprov Sumsel, 8 September 2022. 

Selain itu, Menurut Afrian Joni tiga hal yang akan berdampak terhadap inflasi adalah ongkos angkut yang akan naik. Multiplier efek ongkos angkut yang baik itu akan berimbas pada harga komoditi. Kemudian, daya beli masyarakat yang menurun.

BACA JUGA:Ini Cara Bank Indonesia Cegah Inflasi

"Tentu hal tersebut juga akan berdampak," ungkapnya.

Untuk mengatasi ketimpangan implasi di komiditi cabai dan bawang, Pemprov Sumsel akan memasifkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

Afrian Joni menilai, peran GSMP dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga mesti dijalankan dengan baik. Setidaknya, masyarakat bisa memulai untuk tidak bergantung pada pembelian di pasar. 

"Setidaknya seluruh masyarakat di tingkat RT segera menanam komoditi seperti cabe, sayuran atau lainnya. Daripada beli di pasar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: