Pengamat Ragukan Pengelolaan Parkir Kawasan Monpera oleh Swasta

Pengamat Ragukan Pengelolaan Parkir Kawasan Monpera oleh Swasta

Parkir di depan RS AK Gani samping Museum SMB II Palembang. foto: m naba anwar sumeks.co--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana untuk memperbaiki pemberian izin tata kelola parkir di sekitar kawasan destinasi wisata Monpera dan Museum Badaruddin II yang diduga bermasalah, dan akan kembali melibatkan pihak ketiga untuk mengelolanya.

Seperti disampaikan oleh Wali Kota Palembang, H Harnojoyo mengenai izin lokasi pengelolaan parkir yang diduga bermasalah tersebut yakni berada di samping kanan Monpera sepanjang 60 meter dan di samping kanan halaman taman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II sepanjang 45 meter.

Dua lokasi tersebut, akan segera jadi lokasi parkir dengan dibangunkan gate parking (gerbang) otomatis dan tiket oleh pengelola swasta yang diberi izin dari Dinas Perhubungan Kota Palembang.

Menanggapi hal itu, Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel), Yan Sulistyo turut berpendapat mengenai rencana evaluasi parkir tersebut.

BACA JUGA:Harnojoyo akan Panggil Dinas Perhubungan Evaluasi Izin Kelola Parkir Kawasan Monpera

"Mengenai parkir yang akan dikelola oleh pihak swasta, menurut pandangan saya rasa-rasanya tidak akan berhasil, karena lihat saja contoh sebelumnya seperti parkir di bawah Jembatan Ampera telah menggunakan gate system namun tetap saja adanya parkir liar dan pungli-pungli tetap terjadi," kata Yan Sulistyo ketika dihubungi SUMEKS.CO melalui sambungan telepon seluler, Rabu 31 Agustus 2022.

Yan Sulistyo menjelaskan, masalah evaluasi parkir tersebut bukan karena sistem, tetapi kepada pengawasan.

"Siapa yang mengawasi parkir ini, seberapa kuat gate system punya pihak swasta untuk melawan premanisme. Seharusnya Pemkot Palembang memberantas prenanisme itu bukan sistem parkirnya. Saya tidak percaya itu akan berhasil kalau preman tidak diberantas sampai ke akarnya," jelasnya.

Ketika disinggung jika tukang parkir liar diberantas, lalu bagaimana langkah ekonomi mereka selanjutnya, Yan Sulistyo mengucapkan tidak usah memikirkan pekerjaan mereka selanjutnya.

BACA JUGA:Hilang Kendali, Pajero Sport Tabrak Fuso Parkir, Penumpang Tewas

"Karena sebelum adanya parkir di BKB itu, mereka juga tidak bekerja. Menurut saya masih banyak pengangguran yang harus dipikirkan pemerintah untuk mendapat pekerjaan, bukan premannnya. Namun preman itu menurut saya dibina atau diperdayakan," tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: