Tentaranya Tiba-tiba Banyak Sakit, Rusia Tuding Ukraina Tebar Racun

Tentaranya Tiba-tiba Banyak Sakit, Rusia Tuding Ukraina Tebar Racun

Ilustrasi: Tentara Rusia berpatroli di wilayah Ukraina yang berhasil diduduki. Rusia menuduh Ukraina menggunakan racun setelah tentaranya mengalami keracunan jenis toksin botulinum. (Alexander Ermochenko/Reuters)--

MOSKOW - “Tes menunjukkan zat beracun, Toksin Botulinum Tipe B, ada di tubuh mereka,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Itu tudingan Rusia bahwa Ukraina menggunakan racun setelah tentaranya mengalami keracunan jenis toksin botulinum. 

BACA JUGA:Kroasia Menjerit, Sanksi Rusia Malah Berbalik Menghantam Negara Eropa

Tentara rusia yang keracunan bermarkas di wilayah yang dikuasai rusia di tenggara ukraina, Zaporizhzhia. Insiden keracunan terjadi pada akhir Juli lalu.

Sementara, seorang penasihat kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan insiden keracunan yang dialami pasukan rusia kemungkinan karena memakan daging kaleng yang kedaluwarsa. 

Sejumlah tentara rusia dibawa ke rumah sakit militer dengan gejala keracunan parah pada 31 Juli.

“Mengenai fakta terorisme kimia yang disetujui oleh rezim Presiden ukraina Volodymyr Zelensky, rusia sedang mempersiapkan bukti pendukung dengan hasil semua analisis,” imbuh Kementerian Pertahanan rusia.

BACA JUGA:Saat Ukraina Seperti Neraka, AS dan Rusia Harmonis di Angkasa

Tidak disebutkan berapa banyak tentara yang menderita keracunan atau bagaimana kondisi mereka sekarang, untuk menjelaskan bukti pendukung. Hingga kini belum ada kepastian dari atas insiden itu.

Apa itu racun botulinum tipe B?

Toksin Botulinum Tipe B adalah neurotoksin yang dapat menyebabkan botulisme ketika tertelan dalam produk makanan yang sebelumnya terkontaminasi, tetapi juga dapat digunakan secara medis. Kementerian pertahanan rusia mengatakan temuannya akan diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

“Bukti terorisme kimia oleh rezim ukraina akan segera diteruskan secara resmi ke OPCW melalui misi rusia,” katanya.

Penyelidikan tambahan juga sedang dilakukan pada kemungkinan keracunan dalam makanan kaleng. Saat ini belum ada konfirmasi lanjutan dari kedua pihak terkait insiden tersebut. (jpg/fajar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: