Terpilih Pembawa Baki 10 Menit Sebelum Upacara
Vania Farah Naila. foto: m naba anwar sumeks.co--
SUMEKS.CO, PALEMBANG - Vania Farah Naila mewakili SMA Negeri 10 Palembang menjadi Paskibraka Kota Palembang, dan terpilih menjadi pembawa baki Bendera Merah Putih, saat upacara pengibaran bendera dalam rangka HUT RI ke-77 di Plaza Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang, Rabu (17/8/) pagi.
Dengan rambut pendek nan lurus dan berparas cantik, namun hentakan suara langkah kaki yang serempak dan tegap terdengar keras.
Vania dan pasukan pengibar bendera lainnya berjalan dengan sukses saat menjalankan tugas pengibaran bendera merah putih.
"Ketika terpilih menjadi pembawa baki, yang pertama dirasakan terharu, bangga dan deg-degan juga saat diumumkan pagi tadi yaitu 10 menit sebelum upacara dimulai," kata siswi kelahiran 30 September 2006 itu.
Saat ini Vania berusia 16 tahun dan duduk dibangku kelas 11 IPA 3 SMA Negeri 10 Palembang.
Keseharian Vania yakni sekolah, les MIPA dan latihan basket dalam beberapa minggu sekali. Ternyata selain Vania memiliki hobi bermain basket, ia mengaku sebenarnya ia merupakan atlet basket Kota Palembang.
"Saya sebenarnya atlet basket sebelum menjadi Paskibraka, ikut Paskibraka ini hanya ingin mencoba saja karena ditunjuk oleh sekolah untuk mengikuti seleksi," jelas anak pertama dari dua bersaudara itu.
Vania menambahkan, karena telah berbekal sejak dari bangku sekolah SMP, dia selalu menjadi petugas pengibaran bendera di sekolahnya sampai sekarang ini telah menjadi pembawa baki bendera upacara HUT RI ke-77.
Menurut Vania, setiap perempuan Paskibraka ini pasti mau menjadi pembawa baki yang saat ini ia yang terpilih dari sekian lamanya latihan selama satu bulan.
"Banga dan terharu sekali, saya persembahkan ini untuk diri sendiri, orang tua, sekolah, bangsa dan negara. Saya sebenarnya juga ingin sekali menjadi petugas pembawa baki dalam tingkat kota, ternyata juga terpilih," ungkap siswi yang bertempat tinggal di Grand Hill 2 Tanjung Rawo itu.
Selama latihan, Vania mendapatkan tingkat kedisplinan yang ketat, seperti disiplin cara makan dan minum, cara duduk, cara bicara dan masih banyak lainnya.
Kendati demikian, Vania bertekad ke depannya ingin mencoba tes masuk Akademisi Kepolisian (Akpol).
"Karena itu cita-cita saya waktu kecil, dan juga saya mempunyai keturunan dari kakek yaitu seorang anggota perwira polisi," tutupnya .
Sementara itu, Sulvany Wilizam mengatakan bahwa sebagai seorang ayah merasa terharu dan tidak menyangka anaknya bisa terpilih menjadi pembawa baki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: