Desain Pembelajaran STEAM, Dukung Keterampilan Berfikir Kritis Siswa

Desain Pembelajaran STEAM, Dukung Keterampilan Berfikir Kritis Siswa

--

SUMEKS.CO, PALEMBANG - Dr Dr Silvia Fitriani Mpd, menjadi doktor ke 10 dari program FKIP pendidikan matematika S3 universitas Sriwijaya. Silvia merupakan dosen dan wakil dekan I pendidikan matematika di universitas Batang hari Jambi. Menyelesaikan ujian disertasinya dengan judul Desain pembelajaran Science, technology, Art, Mathematics (STEAM) melalui project basic learning terintegrasi kearifan lokal Jambi untuk mendukung keterampilan berfikir kritis siswa sekolah menengah pertama. 

Ujian disertasi tersebut disaksikan langsung oleh Promotor koordinator prodi S3 pendidikan matematika, Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.SC, Co Promotor 1, Prof Dr Ratu Ilma Indra Putri MSi dari Unsri dan Co Promotor 2, Prof Dr M Rusdi Spd Msc dari universitas Jambi. Serta tim penguji dari Unsri, Dr Somakim Mpd dan Dr Hapizah Spd MT. Serta penguji dari universitas negri Semarang, Prof Dr rer nat YL Sukestiyarno MS. Berlangsung di gedung FKIP Unsri, Palembang, Kamis (4/8).

Dirinya mengaku senang meski harus bolak balik Palembang - Jambi setiap minggunya. Setelah sebelumnya menamatkan program doktor S3 Pendidikan IPA, Silvia kembali melanjutkan S3 Matematika di Unsri. "Unsri satu-satunya pendidikan matematika S3 di pulau Sumatera, culture yang sama dengan Jambi juga jadi latarbelakang saya juga memilih di Unsri. S3 matematika unsri ini juga punya warna yang berbeda, yaitu menggunakan PMRI bekerjasama dengan universitas Utrecht dari Belanda," ungkap Silvia. 

BACA JUGA:Kecamatan BayLen Bentangkan Bendera Merah Putih 177 Meter di Sungai Lalan

Sementara mengenai Judul disertasi yang disampaikan, mendapatkan respon dan dukungan dari para promotor serta penguji. Disertasi tersebut patut ditekuni dan dilanjutkan. Sebagai gabungan dari steam dan Project based learning (PjBL) yang muaranya adalah untuk berfikir kritis. 

"Tantangannya itu, terlebih dahulu kita harus survey ke lokasi dengan berbagai macam konteks. Seperti yang saya survey pada dodol nanas desa Tangkit di kabupaten Muaro Jambi. Kemudian jeruk Gerga dari kabupaten Kerinci, daun sungai dari kabupaten Merangin dan minyak jelantah yang dimanfaatkan untuk membuat sabun padat dan sabun cair," jelasnya.

Kaitannya dengan matematika adalah menghitung biaya produksi dari macam-macam konteks tersebut. "Kita bisa melihat harga pembelian atau pengeluaran dari biaya produksi," ungkapnya. Harapannya, bagi guru-guru dapat mendesain kembali Steam PJBL ini melalui materi matematika yang lainnya. 

BACA JUGA:Miris, 3 Terdakwa Pengedar Sabu Disinyalir Adalah Aparat Penegak Hukum

Sementara itu, Promotor koordinator prodi S3 pendidikan matematika, Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.SC mengatakan, pada disertasi tersebut mencoba meneliti yang namanya steam. "Pembelajaran yang menggabungkan science, teknologi, seni dan matematika. Contohnya dalam membuat dodol di Jambi itu ada science nya. Setiap campuran dan pengolahan dikaji secara science, jadi mereka harus kritis merencanakan itu," jelas Prof Zulkardi. Kemudian, bagaimana teknologi memasaknya, seni cetakan dodolnya dan dari segi matematika menghitung biaya harga produksi.

Menjadi sebuah projek kerja kelompok dengan mengaplikasikan perhitungan matematis. Bahwa matematika itu adalah induk dari segala ilmu, tidak bisa berdiri sendiri dan menyatu dengan kehidupan. "Bagus, penelitian ini bisa dikembangkan terus. Menggunakan konteks lokal Jambi, banyak hal yang bisa dikembangkan seperti Batanghari, gunung Kerinci, ada candi. Harapannya, mereka tidak stop sampai disini. Dosen itu Tri Darma, mengajar itu harus, bagus dan apa yang di pelajari diajarkan. Meneliti, publikasi dan pengabdian," pungkas Prof Zulkardi.(ril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: