Belum Setahun Dilaunching, ini Penampakan Sekanak Lambidaro

Belum Setahun Dilaunching, ini Penampakan Sekanak Lambidaro

Ali Cahyadi (kiri) meninjau destinasi wisata Sekanak Lambidaro, Kamis (4/8). Foto: istimewa--

SUMEKS.CO, PALEMBANG - Belum Lama diresmikan, Sungai Sekanak Lambidaro Palembang kini dalam kondisi memprihatinkan. Sungai Sekanak Lambidaro Palembang merupakan tempat wisata baru yang dilaunching pada 5 Februari 2022. 

Akan tetapi belum genap satu tahun kondisi Sungai Sekanak Lambidaro ini memprihatinkan dan adanya masyarakat mengeluh dengan kondisi sungai sekanak lambidaro saat ini. Beberapa penyangga pelampung di Sungai Sekanak Lambidaro yang terlihat mulai rusak dan mengakibatkan posisi pelampung tidak rata ketika air surut.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pengelolaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Sumatera VIII Ali Cahyadi Ahmad membenarkan telah adanya penyangga pelampung di Sungai Sekanak Lambidaro yang terlihat mulai rusak. 

"Ya pak, kami sudah menurunkan tim untuk mengecek secara teknik pekerjaan minipile di Sekanak Lambidaro," kata Ali Cahyadi Ahmad melalui telpon selulernya, Kamis (4/8). 

Dia mengaku, bahwa akan tetapi jika dilihat secara estetika pekerjaan tersebut memang terlihat kurang rapi akibat kondisi air yang surut.

"Ini dikarenakan kurang rapi pada saat pelaksanaan pemancangan minipile disepanjang sungai tersebut terdapat banyak sisa puing-puing kayu bekas kebakaran tahun 1980/90 an dan juga pondasi cerucuk yang tertinggal akibat sisa kejadian tersebut," ujar Ali Cahyadi Ahmad. 

Dia juga menambahkan, bahwa didapati juga adanya balok kayu berukuran besar di dasar sungai dengan posisi memanjang sampai ke pondasi pasangan batu dinding lama. 

"Jika balok tersebut kita bersihkan maka dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kestabilan dinding penahan tanah tersebut, oleh karenanya kita menambah perkuatan pada bangunan tersebut melalui pekerjaan minipile," ungkap Ali Cahyadi Ahmad. 

Pada saat pemancangan minipile lanjut Ali, sering mengenai kayu-kayu yang ada di bawah sehingga minipile tersebut seiring berjalannya waktu dan terus tegerus air menyebabkan arah pemancangannya tidak bisa sejajar lurus dan terkesan kurang rapi. 

"Ini tujuannya, untuk menambah keindahan dan estetika serta berfungsi sebagai sarana rekreasi warga," tuturnya. (dey)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: