Keluarga Korban Memei Tak Percaya Omongan Pelaku Bobi, Ada Apa?
M Tolif (tengah) saat memberikan keterangan kepada awak media. Foto : edho/sumeks.co --
SUMEKS.CO - Kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Bobi Harmoko (27/7) terhadap dua orang wanita yang tewas dengan cara dianiaya saat ini masih dalam pemeriksaan lanjutan di Polda Sumsel.
Rabu (27/7) siang kerabat dan keluarga korban Meilani alias Memei (22) memberikan keterangan baru kepada penyidik.
Kedatangan keluarga juga melaporkan Bobi Harmoko atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap Memei.
BACA JUGA:Uti 3 Pukulan, Mei 8 Pukulan, Kasubdit Jatanras: Bobi Dijerat 2 Pasal Pembunuhan
Paman korban Memei, M Tolif (59), warga Desa Bubusan, Kecamatan Jejawi, Kabupaten OKI, berharap agar tersangka Bobi Harmoko dihukum seberat-beratnya atas perbuatan yang diduga sengaja menghabisi nyawa Meilani dan Hendri Rangkuti Liasari (35).
"Keluarga menduga pembunuhan yang dilakukan Bobi Harmoko merupakan pembunuhan yang berencana. Dan tidaklah mungkin besi dongkrak tersebut ada di dalam rumah," ungkap Tolif yang merupakan Kades Bubusan tiga periode ini.
Apalagi, kata dia, mobil truk milik Bobi Harmoko baru saja dibelinya dari dealer tidak diperbolehkan masuk ke dalam Perumahan Dream Land 2 tersebut.
"Secara logika, besi dongkrak itu memang telah disiapkan oleh Bobi untuk membunuh," terang Tolif.
BACA JUGA:Pengakuan Pelaku Pembunuhan, Bobi: Kesal Pergoki Pacar Ciuman dengan Ayuk di Kamar
Dia juga mengungkapkan, bahwa keluarga yang berada di kampung hingga saat sangat terpukul atas kejadian tersebut.
Namun, pihaknya mengajak untuk selalu berusaha tenang dan tidak terpancing emosi.
"Saya terus menenangkan keluarga Memei dan Bobi. Dan saya pesan jangan terpancing emosi yang bakal menimbulkan masalah baru. Apalagi Memei dan Bobi masih mempunyai hubungan keluarga tetapi jauh," tambahnya.
BACA JUGA:Kepentingan Kepolisian, 2 Jenazah Korban Pembunuhan Divisum
Sejak lama keluarga Memei sempat mencari keberadaannya yang tidak pulang ke rumah.
"Ternyata Memei memberi tahu kami kalau dia tinggal di rumah Uti dan telah bekerja selama 10 bulan Memei hanya memberikan kabar kepada ibunya saja melalui sambungan telepon," tambah Tolif lagi.
Pihak keluarga juga tidak mengetahui tentang hubungan Memei dengan tersangka Bobi Harmoko, juga hubungan sesama jenis Mei dan Uti seperti yang dituduhkan.
Korban Memei, sambung Tolif statusnya merupakan seorang janda beranak satu.
"Memiliki anak satu umurnya saat ini empat tahun dan tinggal bersama ibunnya Memei di kampung," tutup Tolif.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bobi Harmoko alias Moko (27), menyerahkan diri ke tim opsnal Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Panit Opsnal Iptu Tedy Barata SH, Senin (26/7) pagi.
Tersangka Bobi diamankan setelah mengaku menghabisi ayuknya Hendri Rangkuti Liasari (34) dan pacarnya Meilani alias Mei (22) di rumah milil korban Hendri yang berada di Perumahan Dream Land 2 Meritai, Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Minggu (25/7) malam.
Tersangka sebelum menyerahkan diri sempat menghubungi pamannya Senin pagi tadi.
Saat diamankan, tersangka mengaku tega menghabisi korban Hendri ayuk kandungnya lantaran telah kepergok berciuman dengan korban Mei yang merupakan pacarnya.
"Saya kesal karena melihat dia (ayuk) berciuman dengan pacar saya. Dio tuh lesbian aku pergoki langsung di kamar kemarin sore," aku tersangka saat diwawancarai Senin siang.
Tersangka langsung menghantamkan shock kunci roda yang juga digunakan untuk mendongkrak mobil ke arah kepala kedua korban.
"Kunci roda itu biasa jugo dipakai untuk dongkrak disimpan di rak sepatu dalam rumah. Langsung aku pukul ke arah ayuk aku, saat pacar aku sempat ikut memeriksa tapi aku langsung Hantam jugo kepalanya," aku Bobi.
Setelah melakukan penganiayaan tersebut, tersangka sempat mencoba bunuh diri dengan memakan obat nyamuk bakar.
"Aku baru sadar kalau keduanya mati dan aku coba bunuh diri makan obat nyamuk bakar sebanyak sekeping," ungkap Bobi yang terus muntah-muntah saat menjalani pemeriksaan.(dho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: