Memprihatinkan, Jembatan Gantung Desa Sukaraja II Nyaris Ambrol

Memprihatinkan, Jembatan Gantung Desa Sukaraja II Nyaris Ambrol

Kondisi jembatan di Desa Sukaraja II, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, yang nyaris ambruk, Senin (25/7/2022)--

SUMEKS.CO - Kondisi jembatan gantung yang terletak di Desa Sukaraja II, Kecamatan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, cukup memprihatinkan.

Dari pantauan okuselatan.com, jembatan berlantai kayu dengan panjang 165 meter ini terlihat miring akibat penopang yang ada dipangkal jembatan nyari ambruk. 

Kepala Desa Sukaraja II, Sarnubi, menuturkan kemiringan tersebut diakibatkan gerusan air sungai.

Menurut Sarnubi, jembatan yang dibangun pada tahun 2015 itu jadi akses utama warga keluar masuk desa.

BACA JUGA:Minta Bobi Dihukum Ringan, Burhanudin: Korban dan Pelaku Anak Kandung Saya

Namun saat ini jembatan tak bisa bisa lagi dilewati karena jembatan sudah mengalami kemiringan dan tiang penyanggahnya sudah patah.

Atas kondisi ini, ujar Kades, warga setempat tidak bisa melintasi jembatan untuk keluar masuk desa, baik itu anak sekolah maupun untuk mengeluarkan hasil bumi.

“Desa kita ini memiliki 267 Kepala Keluarga (KK) dengan 1080 jiwa. Untuk sementara warga yang hendak keluar desa harus memutar melalui jalan alternatif, yakni melalui desa Gedung Lepihan dengan jarak lebih kurang mencapai satu jam,” tuturnya.

BACA JUGA:Polda Sumsel Tangani 30 Perkara Dugaan Kasus Korupsi

Dikatakannya sejak pertama kali dibangun pada 7 tahun silam, jembatan tersebut memang telah beberapa kali mengalami perehaban, baik menggunakan dana anggaran daerah, maupun dari anggaran dana desa.

Untuk itu pihaknya berharap kepada Pemerintah Daerah agar dilokasi tersebut dapat dibangun jembatan secara maksimal,layaknya jembatan gantung yang sempurna.

Karena setiap hari dan setiap minggunya, masyarakat selalu mengangkut hasil perkebunan mereka melintasi jembatan tersebut.

BACA JUGA:Curi Pipa Pertamina, Hamidin Dibekuk Team Trabazz

“Selain itu kami juga berharap kepada Pemerintah untuk menyediakan alat transportasi seperti perahu karet agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasanya,” tutupnya. (ant/jr/dnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: