Setelah Tiba di Tanah Air, Kemenag Temukan 13 Haji Positif Covid-19
AKRAB: Jemaah haji Sumsel sedang makan bersama, di sela sela beribadah sunah sambil menunggu kepulangan ke tanah air. (toto: tim kbih miftahussalam Sumsel)--
SUMEKS.CO, Kementerian Kesehatan menerbitkan kebijakan baru bahwa tes antigen akan dilakukan kepada seluruh jemaah setibanya di debarkasi. Kebijakan ini diterbitkan setelah adanya belasan orang, 13 orang dari 14.393 jemaah haji Indonesia yang dilaporkan positif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan setibanya di debarkasi haji Tanah Air sejak awal kepulangan 15 Juli 2022.
Makanya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengingatkan jamaah haji Indonesia, khususnya yang masih berada di Arab Saudi untuk tetap waspada. Jamaah harus mengantisipasi segala potensi terjadinya penularan Covid-19.
Dia mengaku, setelah puncak haji ada sejumlah jamaah dan petugas yang mengalami flu berat. Beruntung mereka sampai saat ini teratasi dengan meminum obat dan vitamin.
“Kami tentu saja di sini terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran kepada seluruh jamaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan,” kata Hilman kepada wartawan, Kamis (21/7).
BACA JUGA:52 Orang Meninggal Dunia dan 112 Sedang Dirawat di RS Arab Saudi dan KKHI
Sebagai upaya preventif penularan Covid-19, Hilman menyampaikan empat imbauan yang perlu dilakukan jemaah. Pertama, mawas diri dan patuhi protokol kesehatan. Apalagi, akses ke Masjidil Haram saat ini juga semakin longgar, sehingga protokol kesehatan harus tetap diterapkan.
BACA JUGA:Ini Jadwal Pulang Jemaah Haji Debarkasi Palembang
Kedua, gunakan masker. Menurut Hilman, masker bukan hanya untuk menghindarkan diri dari Covid-19, tapi juga untuk melindungi dari debu dan lainnya. “Jadi sebetulnya sebagaimana informasi dari para dokter, tenaga medis, bahwa penggunaan masker itu agar pernafasan kita lebih terjaga, lebih tersaring,” sebutnya.
Ketiga, makan teratur. Jamaah diimbau tidak mengabaikan masalah konsumsi dan makan tepat waktu. Konsumsi buah-buahan juga penting untuk menjaga imunitas.
Keempat, disiplin mengatur waktu. Kesehatan juga berkaitan dengan kedisiplinan dalam mengatur waktu. Jamaah dan juga petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah atau KBIHU diimbau dapat mengatur kapan waktu yang tepat untuk beribadah agar tidak terlalu capai, tidak terlalu kepanasan, dan lainnya.
“Ini langkah-langkah yang terus kita sosialisasikan melalui kloter atau pun kasektor yang ada di beberapa wilayah,” tandasnya. (kemenag/ril/dnn/ckm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: