SMB IV Kenalkan Laquer Kepada Masyarakat

SMB IV Kenalkan Laquer Kepada Masyarakat

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, SH., M.Kn mengapresiasi upaya pengenalan kembali kriya laquer kepada generasi muda. Hal ini mengingat, Sultan Mahmud Badaruddin II sangat menyukai kesenian. --

SUMEKS.CO, PALEMBANG - Sultan Mahmud Badaruddin (SMB ) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja, SH., M.Kn mengapresiasi upaya pengenalan kembali kriya laquer kepada generasi muda. Hal ini mengingat, Sultan Mahmud Badaruddin II sangat menyukai kesenian. 

Laquer atau leker adalah Kerajinan khas Palembang dalam bentuk alat-alat rumah tangga mulai dari meja, kursi, lemari sampai hiasan dinding

"Laquer ini saya yakini sudah ada sejak dulu, termasuk di era SMB II. Sebab, Sultan sendiri sangat senang sekali berkesenian," kata SMB IV disela Workshop Laquer yang digelar Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat di Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam, Rabu (20/7).

Sultan Fauwaz menjelaskan, kesukaan SMB II dalam berseni dilihat dari tulisan tangan sultan. Bahkan beberapa ukiran peninggalan sultan juga memiliki nilai seni yang tinggi.

BACA JUGA:Ketemu dan Foto Bareng Bintang NBA Justin Holiday di Star Wars Galaxy Edge

"Laquer yang ada, sebagian memang memiliki nilai dari Kesultanan Palembang Darussalam. Oleh sebab itulah, WBTb (Warisan Budaya Takbenda) ini harus dilestarikan," ajaknya.

Sultan Fauwaz menjelaskan, kriya laquer saat ini sudah banyak tidak diketahui oleh masyarakat, terutama generasi muda. Untuk itulah dikhawatirkan laquer ini akan ditinggalkan dan dianggap asing oleh masyarakat Palembang.

"Orang tahu seni Palembang saja, tidak tahu kalau ada laquer. Kalau ini dibiarkan lauker ini tidak ada lagi yang membudayakannya sehingga menjadi hilang dan asing, padahal lauker ini salah satunya budaya asli Palembang," jelasnya.

BACA JUGA:Terbukti Pakai Narkoba, 6 Oknum Satpol PP Muba Resmi Dipecat

Oleh sebab itulah, workshop laquer ini yang digelar BPNB Sumbar ini dimanfaatkan untuk mentransfer ilmu kepada generasi muda. Mengingat, peserta workshop ini berasal dari kalangan siswa SMA dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Palembang.

"Kita juga terus berupaya membantu dan menghidupkan lauker di kalangan masyarakat, seperti saat didaftarkan WBTb kita ikut mensupport (data, red), kemudia kita selalu mengikuti pameran dan mengedukasi masyarakat. Sehingga laquer ini bisa dikenal masyarakat dan mengetahui bahwa lauker ini warisan budaya kita," katanya.(ril/wi2k)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: