Ortu Gadai Barang untuk Anak Sekolah
PT Pegadaian Palembang. foto: m naba anwar sumeks.co--
SUMEKS.CO, PALEMBANG - Menjelang masuk tahun ajaran baru 2022/2023, PT Pegadaian di Kota Palembang ramai dikunjungi masyarakat untuk melangsungkan transaksi gadai.
Salah satunya seperti yang dialami PT Pegadaian Persero Cabang Pusat Kanwil Palembang di Jl Merdeka No 11, Palembang.
Kepala Unit Pelayanan Pegadaian Cabang Pusat Kanwil Palembang, Ferry Maulana mengatakan bahwa menjelang tahun ajaran baru ini, sejumlah masyarakat mulai melakukan transaksi gadai sejak bulan kemarin hingga hari ini (11/7).
"Transaksi gadai yang dilakukan oleh masyarakat ialah seperti menggadaikan emas, Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), hingga ada yang menggadaikan handphone guna mendapatkan uang tunai untuk keperluan anak sekolah," kata Ferry Maulana kepada SUMEKS.CO di kantor PT Pegadaian Persero Cabang Pusat Kanwil Palembang, Senin (11/7) pagi.
Dijelaskannya, dengan ramainya masyarakat melakukan transaksi gadai di Pegadaian sehingga mengalami jumlah peningkatan nasabah.
"Jumlah nasabah meningkat lebih dari 100 orang per hari saat menjelang tahun ajaran baru ini, yang semula jika hari normal hanya 50 orang per hari," jelasnya.
Dia menyebutkan, mayoritas barang yang digadaikan oleh masyarakat ialah emas. "Emas yang digadaikan masyarakat pun bervariasi mulai dari 0,5 gram, 1 suku hingga ada yang gadai 5 suku," ucapnya.
Lanjut Ferry, Pegadaian memberi opsi pembayaran cicilan untuk menebus balik barang gadaian. "Opsi yang diberikan jangka waktu cicilan 3 bulan hingga 36 bulan, namun kalau masyarakat sudah ada dana untuk membayar 1 bulan juga bisa dipercepat, jadi di Pegadaian ini masyarakat bisa memilih sendiri opsinya," tukasnya.
Kendati demikian, Ferry menambahkan, jumlah transaksi gadai saat tahun kemarin tepatnya pada masa pandemi COVID-19 melonjak, kenaikan jumlah nasabah tidak signifikan.
"Kalau tahun kemarin hanya naik 70 nasabah per hari dibanding hari biasa hanya 40-50 nasabah per hari, jadi sekitar 20 persen kalau tahun kemarin. Tentu jumlah nasabah sangat jauh dibanding tahun ini," tambahnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah nasabah yang minim melakukan transaksi gadai pada tahun kemarin karena anak sekolah hanya belajar di rumah atau secara offline, jadi orang tua tidak banyak menyiapkan peralatan sekolah.
"Sangat berbeda tahun ini, yang sudah pembelajaran tatap muka sehingga orang tua perlu dana untuk menyiapkan kebutuhan dan peralatan sekolah bagi anaknya, seperti baju seragam, sepatu baru, tas baru, hingga buku pelajaran," tukasnya. (mg01)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: