Rompi Penurun Panas untuk Pertolongan Pertama Jemaah Heat Stroke
Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Kapuskes Haji Budy Silvana tinjau KKHI Mina. (Kemenag)--
SUMEKS.CO- Bagaimana efektifitas rompi penurun panas? Ya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menjajal itu saat siang hari meninjau tenda jemaah haji di Mina. Rompi penurun suhu ini menjadi salah satu inovasi layanan yang disiapkan oleh Tim Kementerian Kesehatan.
“Ini kayak punya AC di dalam baju. Ovel all ok banget,” terang Menag usai meninjau kesiapan tenda dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mina, Rabu (6/7/2022).
BACA JUGA:Herman Deru Minta JCH Asal Sumsel Taati Petunjuk Muthawif
“Ini menolong bangett di situasi sangat panas. Apalagi kira-kira beberapa tahun ke depan haji masih berlangsung pada musim panas,” sambungnya.
BACA JUGA: Wafat Capai 22 Orang, Jemaah Persiapkan Wukuf ke Arafah
Haji 1443 H/2022 M bersamaan dengan musim pana. Suhu harian rata-rata mencapai 40 – 44 derajat Celsius. Bersamaan itu, tahun ini, Kemenkes menyiapkan 30 rompi penurun suhu. Sebanyak 10 rompi akan digunakan untuk pertolongan pertama pada Jemaah heat stroke.
“Saya akan coba pikirkan agar tahun yang akan dating rompi seperti ini bisa digunakan untuk seluruh petugas dan wartawan,” sebut Menag diikuti tawa tim Media Center Haji (MCH) 1443 H.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memanfaatkan teknologi carbon cool yang didesain menjadi set rompi penurun suhu untuk penanganan kasus heat stroke pada jemaah haji di Armuzna. Rompi ini didesain dengan menggunakan tekno cool karena memiliki daya tahan dingin yang lama, antara 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau ice gel. Selain itu, tekno cool juga tidak cepat mencair dan tidak basah. (kemenag/ril/ckm/dnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: