Bahaya..,Aksi Heroik Perang Lima Hari Lima di Palembang mulai Terlupakan?

Bahaya..,Aksi Heroik Perang Lima Hari Lima di Palembang mulai Terlupakan?

INGATKAH Ada perang besar yang terjadi selama lima hari lima malam 1 5 Januari 1947 silam di Palembang Mungkin generasi tua tahu perang lima hari lima malam Tapi generasi muda yang umur 20 tahunan bisa jadi kurang paham Sejarawan dari Universitas Sriwijaya Unsri Syafruddin Yusuf menilai putus informasi ini lantaran pelajaran sejarah yang membahas perang lima hari lima malam tidak ada dalam kurikulum Herannya guru guru tidak berani menyampaikan materi lokal diluar kurikulum yang ada Mestinya sasaran pertama kalau mau perang ini dikenal masyarakat khususnya generasi muda sekarang di lembaga pendidikan ini nanti kaitannya nanti Dinas Pendidikan yang mewajibkan memberikan materi tentang perang lima hari lima malam itu katanya Akan sangat bahaya jika generasi muda kedepan tidak tahu perang lima hari lima malam di Palembang Bahaya sekali kata dia dalam diskusi Komunitas Sahabat Cagar Budaya SCB bincang pusaka dan Heritage Walk Palembang dengan tema Meet The Heroes di Taman Tentara Pelajar di Jalan Merdeka Palembang Soalnya generasi muda perlu tahu nilai nilai yang terkandung dalam perang itu Sebab ketika perang dihilangkan faktor agama faktor kesukuan yang penting sama sama mempertahankan kemerdekaan katanya Dia mengulas perang ini bersifat perang kota Titik perang lima hari lima malam paling sengit diantaranya di Charitas Bagus Kuning Plaju Gedung Handlezaken Talang Semut dan pusat kekuatan Belanda di Benteng Kuto Besak dan Charitas Ada beberapa faktor kenapa Belanda ngotot menguasai Palembang Yaitu faktor ekonomi di mana Palembang kaya dan banyak penghasilan sumber daya alam Lalu faktor politik dimana Palembang adalah pusat pemerintahan wilayah Sumatera Bagian Selatan dimana secara politik menguasai Palembang berarti bisa menaklukkan daerah lain di luar kota Palembang Faktor militer Palembang pusat kekuatan militer untuk Sumatera Bagian Selatan dan dari sisi sosial dimana waktu zaman Jepang orang Belanda ditahan dan disiksa oleh Jepang Belanda ingin mengembalikan citra Belanda adalah bangsa yang besar dan kuat satu satunya jalan dia ingin mengembalikan citra itu dengan menguasai Palembang katanya Penggagas Komunitas Cagar Budaya Robby Sunata menjelaskan perang lima hari lima malam di kota Palembang menurutnya perang besar yang juga mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat Dari situ saja jelas kalau perang ini penting perang ini diperhatikan oleh pemerintah pusat yang ada di Yogyakarta Karena di Palembang waktu itu ada dua kilang minyak terbesar di Asia Tenggara jadi sekitar 70 persen penghasil minyak di Indonesia ada di Palembang jadi secara ekonomi dan politik Palembang penting katanya Sementar itu Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli Syaiful juga meminta stakeholder lainnya pemerintah kota Palembang dan Sumsel untuk lebih perhatian Kalau kita simak sejarah bagaiamana pejuang dulu bertempur luar biasanya Dan sejatinya pemerintah beri mereka apresiasi yang lebih tukas dia aim wi2k

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: