Belajar Sejarah Lewat Seni: Pentas Teater 'Sultan Mahmud Badaruddin II' Sentuh Hati Guru dan Siswa SLB

Belajar Sejarah Lewat Seni: Pentas Teater 'Sultan Mahmud Badaruddin II' Sentuh Hati Guru dan Siswa SLB--
BACA JUGA:Mengenal Batik Kujur, Warisan Budaya Tanjung Enim yang Jadi Sumber Rezeki Warga
Ia bahkan berencana menjadikan pementasan tersebut sebagai bahan ajar di kelas, agar siswa dapat mengulas kembali nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme dari tokoh Sultan Mahmud Badaruddin II.
“Ini pelajaran sejarah yang hidup. Kami sangat berterima kasih kepada penyelenggara dan berharap kegiatan seperti ini bisa terus dikembangkan dan dilakukan secara rutin,” tambahnya.
Hal senada diungkapkan oleh Muhammad Husaini, M.Pd., Kepala Sekolah SLB C Karya Ibu Palembang.
Ia menilai, teater sejarah seperti ini menjadi pengingat penting bagi generasi muda yang kini lebih mengenal tokoh-tokoh hiburan dibandingkan pahlawan bangsa.
“Anak-anak sekarang hafal nama pemain sepak bola atau artis, tapi banyak yang tak tahu siapa pahlawan di daerahnya. Pementasan ini membuka mata kita semua,” katanya.
Husaini berharap kegiatan seni bertema sejarah dapat menjadi program berkelanjutan, tidak berhenti hanya pada satu kali pertunjukan.
Sementara itu, Anisa, Kepala Sekolah SLB Negeri Ogan Ilir, turut menyampaikan apresiasi tinggi atas undangan yang diberikan kepada sekolahnya.
“Ini pengalaman pertama bagi kami, dan sungguh luar biasa. Anak-anak sangat senang, guru-guru pun bangga bisa mendampingi mereka belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut, karena sangat bermanfaat bagi pengembangan karakter dan kecintaan terhadap budaya daerah,” ungkapnya.
Pementasan teater “Sultan Mahmud Badaruddin II: Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan” tidak hanya berhasil menghadirkan kisah heroik penuh nilai patriotisme, tetapi juga menjadi jembatan antara dunia seni dan pendidikan inklusif.
Melalui teater, semangat perjuangan sang pahlawan yang gigih melawan penjajahan kembali hidup — menginspirasi generasi muda, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, untuk mengenal dan mencintai sejarah bangsanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: