Tragedi Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Sementa 53 Santri Ditemukan Tewas di Tengah Upaya Evakuasi Tak Kenal Lelah
Tim SAR Gabuangan bekerja 24 jam dan Sementara Total Jenazah 53 Santri Ditemukan, Korban Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo--
Puluhan keluarga korban terus berdatangan ke rumah sakit sejak Minggu malam, berharap mendapatkan kabar tentang kerabat mereka yang belum ditemukan.
Seiring dengan proses pencarian korban, pembersihan puing bangunan musala Ponpes Al-Khoziny juga terus dilakukan.
Dikutip dari BNPB, Hingga Minggu malam, progres pembersihan mencapai sekitar 80 persen.
Di lokasi, terlihat satu unit breaker excavator digunakan untuk menghancurkan beton padat, serta dua unit bucket excavator yang bertugas mengangkat puing-puing. Petugas dari Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri saling bahu-membahu memastikan setiap bagian bangunan yang roboh dapat diangkat secara aman.
“Tujuannya tetap sama, yakni membuka akses seluas-luasnya bagi tim SAR agar dapat menjangkau titik-titik yang diduga masih ada korban tertimbun,” ujar Koordinator Lapangan SAR Sidoarjo, Rudi Santoso.
Namun demikian, pembersihan puing tidak berjalan tanpa kendala. Saat material mulai banyak yang terangkat, tim dihadapkan pada bagian reruntuhan yang terhubung dengan gedung lama di sisi selatan bangunan utama. Kondisi itu membuat proses menjadi lebih rumit.
Bangunan lama di sisi selatan diketahui dalam kondisi miring, sehingga tidak memungkinkan dilakukan pembongkaran cepat.
Tim SAR khawatir tindakan tergesa-gesa dapat memicu runtuhnya gedung sebelah, yang justru menambah risiko bagi petugas.
Untuk mengatasi hal itu, konsultan ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) didatangkan guna memberi rekomendasi teknis.
Hasil kajian menunjukkan perlunya pembuatan penahan struktur sementara agar proses pemotongan dan pembersihan dapat dilakukan tanpa menimbulkan bahaya baru.
Meski berbagai kendala dihadapi, fokus utama tim SAR gabungan tetap pada penyelesaian operasi penyelamatan dan evakuasi korban di sektor selatan bangunan. Targetnya, seluruh korban yang masih tertimbun dapat segera ditemukan.
Setelah tahap evakuasi selesai, barulah tim akan memotong bagian bangunan yang tersisa dan menstabilkan area reruntuhan.
“Kami bekerja tanpa henti, bergantian 24 jam. Harapannya semua korban bisa ditemukan secepat mungkin,” kata Kasubdit Pengerahan dan Pengendalian Operasi Basarnas Emi Freezer.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:


