Untuk kategori hemat, Chromebook kembali naik daun di akhir 2025. Berdasarkan laporan Google for Education, Chromebook kini digunakan secara luas di institusi pendidikan karena sistem yang ringan, keamanan tinggi, dan biaya perawatan rendah.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Laptop Cocok untuk Pelajar, Layar Luas, Prosesor Kencang dan Bobot Ringan
BACA JUGA:ASUS VivoBook S14 Laptop Tipis Low Budget Cocok Buat Pekerja Mobile
Model Chromebook Plus dari Acer dan ASUS disebut dalam berbagai ulasan resmi sebagai opsi paling stabil untuk mahasiswa dengan kebutuhan berbasis cloud seperti penulisan akademik, presentasi, dan manajemen data daring.
Dukungan pembaruan sistem jangka panjang dari Google juga menjadi nilai tambah yang sering luput dari perhatian, padahal faktor ini menentukan usia pakai perangkat.
Kategori spek sultan tetap punya pasar tersendiri, terutama bagi mahasiswa desain, arsitektur, perfilman, dan teknologi kreatif.
Berdasarkan laporan Adobe Creative Trends 2025, kebutuhan performa grafis dan memori meningkat seiring penggunaan konten berbasis resolusi tinggi dan AI generatif.
BACA JUGA:Lenovo LOQ 15IRX10, Laptop Punya Dapur Pacu Ngebut Tapi Bisa di-Upgrade Makin Ngacir Lagi
BACA JUGA:Laptop ASUS Expertbook P3 Diklaim Tahan Banting di Ketinggian 1,2 Meter, Simak Andalan Lainnya?
Laptop kelas atas seperti MacBook Pro M4 Pro atau Windows laptop dengan GPU RTX generasi terbaru menawarkan performa yang jauh di atas kebutuhan standar kuliah.
Namun berdasarkan analisis Consumer Reports, pembelian laptop kelas ini sering kali berlebihan untuk mahasiswa non kreatif, sehingga value terbaik justru berada di kelas menengah atas dengan konfigurasi seimbang.
Satu faktor penting yang sering dilupakan adalah umur pakai dan relevansi jangka panjang.
Menurut laporan resmi Microsoft dan Apple terkait siklus pembaruan sistem operasi, laptop dengan RAM minimal 16 GB dan SSD berbasis NVMe memiliki peluang bertahan lebih lama tanpa terasa lambat.
BACA JUGA:Asus VivoBook 14 Snapdragon X Series, Laptop Powerful Dengan Performa Multitasking Nyaman
Hal ini relevan dengan kebijakan kampus yang semakin mengandalkan platform digital, ujian daring, hingga kolaborasi berbasis video conference. Laptop yang terlihat murah di awal sering berakhir mahal karena cepat tertinggal secara performa.