Berdasarkan laporan bengkel resmi, permintaan servis ringan meningkat drastis sebelum libur Nataru karena banyak pengendara menyadari bahwa kondisi kendaraan mempengaruhi kelancaran perjalanan.
Ban dengan tekanan tepat, oli mesin yang bersih, serta rem yang responsif menjadi indikator utama keamanan dan kenyamanan.
Kendaraan yang berada dalam kondisi optimal mampu mengurangi risiko berhenti mendadak di tengah kemacetan panjang.
BACA JUGA:Begini Kesiapan Bandara Internasional SMB II Palembang Hadapi Lonjakan Penumpang Nataru 2025-2026
BACA JUGA:Pasokan BBM Aman, Pertamina Pastikan Kilang Siaga Penuh Selama Libur Nataru 2025/2026
Perawatan sederhana sebelum perjalanan sering kali menjadi penyelamat yang tidak disadari karena mampu menjaga stabilitas perjalanan dalam segala kondisi.
Sumber transportasi publik menyebutkan bahwa memanfaatkan rest area secara bijak juga menjadi bagian dari strategi anti macet.
Banyak pengendara memilih berhenti di rest area populer sehingga menimbulkan penumpukan kendaraan di akses masuk.
Padahal beberapa rest area kecil atau SPBU lokal di sekitar jalur utama juga menyediakan fasilitas dasar yang memadai.
BACA JUGA:Hutama Karya Siap Berikan Potongan Tarif Tol, Dukung Kelancaran Libur Nataru
BACA JUGA:Jelang Nataru, Antisipasi Potensi Bencana Alam
Menghindari titik istirahat favorit dapat mengurangi kemungkinan terjebak antrean panjang hanya untuk masuk ke area peristirahatan.
Perencanaan berhenti yang lebih fleksibel membantu menjaga ritme perjalanan tetap stabil tanpa gangguan waktu tunggu yang tidak perlu.
Persiapan konsumsi dan kebutuhan perjalanan juga dapat menghindarkan pengendara dari kebutuhan berhenti terlalu sering.
Berdasarkan sumber dari laporan perjalanan darat, membawa minuman, snack, dan obat obatan sederhana membantu menjaga kenyamanan selama di jalan.