Oleh: Shania Zulfa, Mahasiswa Program studi: ilmu politik UIN Raden Fatah Palembang, Nim : 24031420072 shaniazulfazulfa@gmail.com
Shania Zulfa, Mahasiswa Program studi: ilmu politik UIN Raden Fatah Palembang-dok.Sumeks.co-
Dalam perkembangan demokrasi modern, Indonesia dan Jepang sering dijadikan contoh dua negara Asia yang mampu mengadopsi nilai-nilai demokrasi, meskipun melalui perjalanan sejarah dan konteks sosial yang sangat berbeda.
Indonesia berkembang sebagai demokrasi terbesar di Asia Tenggara dengan keragaman etnis, budaya, dan geografis yang luas. Di sisi lain, Jepang merupakan negara maju yang telah lama membangun stabilitas politik melalui sistem parlementer yang mapan.
Menurut pandangan saya, mempelajari kedua negara ini memberikan gambaran penting tentang bagaimana demokrasi dapat diwujudkan dengan cara yang berbeda, tetapi tetap menjaga prinsip-prinsip dasar seperti partisipasi, akuntabilitas, dan representasi. Perbandingan ini penting karena demokrasi modern tidak lagi dipahami sebagai satu model universal.
Sistem Politik Indonesia dalam Bingkai Demokrasi Modern
Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia yang berkembang pesat setelah Reformasi 1998. Indonesia menerapkan sistem presidensial yang memberi presiden kewenangan eksekutif secara langsung melalui pemilihan umum.
Menurut saya, desain ini sangat sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai negara besar yang membutuhkan kepemimpinan kuat namun tetap demokratis. Sejak Reformasi 1998, Indonesia menjalankan mekanisme pemilu yang relatif kompetitif, terbuka, dan melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Dalam demokrasi modern, keterbukaan ruang publik menjadi salah satu indikator kedewasaan politik. Indonesia menunjukkan perkembangan itu melalui kebebasan berbicara, media yang dinamis, serta munculnya berbagai gerakan sosial yang mendorong transparansi dan akuntabilitas.
Meski demikian, saya melihat tantangan besar masih muncul dari polarisasi politik, kepentingan elite, serta praktik politik transaksional yang terkadang menghambat efektivitas pemerintahan.
Sistem Politik Jepang sebagai Model Stabilitas dalam Demokrasi Parlementer Berbeda dengan Indonesia, Jepang menganut sistem parlementer dengan kekuasaan eksekutif dipimpin oleh seorang perdana menteri yang dipilih oleh parlemen. Menurut saya, sistem ini memberikan Jepang kemampuan untuk menjaga kesinambungan kebijakan dalam jangka panjang.
Partai Demokrat Liberal Democratic Party (LDP) yang mendominasi politik Jepang sejak era pascaperang menjadi faktor kunci stabilitas tersebut.
Demokrasi Jepang modern menekankan birokrasi yang profesional, tradisi politik yang tertib, serta budaya konsensus yang kuat. Kombinasi ini membuat pengambilan keputusan politik berlangsung lebih terkoordinasi. Namun, saya melihat bahwa model Jepang memiliki kekurangan, terutama dalam hal keterlibatan politik masyarakat yang cenderung lebih rendah dibandingkan demokrasi lain.
Perbandingan Demokrasi Indonesia dan Jepang Dalam perspektif demokrasi modern, saya melihat kedua negara memiliki ciri khas yang membentuk identitas politiknya:
1. Struktur Pemerintahan Indonesia menonjol melalui sistem presidensial yang menempatkan presiden sebagai pusat eksekutif, sedangkan Jepang menjalankan sistem parlementer yang memperkuat hubungan antara legislatif dan eksekutif.
2. Dinamika Partai Politik. Indonesia memiliki banyak partai yang mencerminkan keberagaman masyarakat, tetapi fragmentasi membuat stabilitas koalisi menjadi tantangan.