BACA JUGA:Menjaga Warisan Desa Makarti Jaya, PHE Ogan Komering Gelar Festival Budaya Sekaa Nguda
“Clear, itu semua kawasan cagar budaya. Tidak boleh ada bangunan baru yang menjulang lebih tinggi dan merusak lanskap historisnya. Kehadiran bangunan tujuh lantai ini jelas sangat mengganggu orisinalitas BKB,” ujar Vebri.
Menanggapi kritik dari para budayawan, Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan sepakat bahwa keaslian dan nilai sejarah BKB harus dijaga.
Bangunan 7 lantai Rumah Sakit dr AK Gani Palembang--
Ia menegaskan bahwa, kawasan itu merupakan peninggalan penting yang dibangun oleh Sultan Palembang, sehingga keberadaannya patut dilestarikan.
Deru juga mengungkapkan rencana untuk membangun duplikasi Rumah Sultan Mahmud Badaruddin II di area dekat RS dr AK Gani sebagai bentuk penguatan nilai sejarah kawasan.
“Usulan para budayawan akan menjadi catatan bagi kami. Ada yang bisa dieksekusi segera, ada yang memerlukan proses, terutama terkait aset yang merupakan barang milik negara. Ada tata caranya,” jelasnya.
Meski demikian, Deru menegaskan bahwa pemerintah akan tetap melindungi keaslian kawasan BKB.
“Originalitas BKB harus dipertahankan. Untuk rumah Sultan Mahmud Badaruddin II, kita akan buat duplikasinya di sekitar rumah sakit, sebagai penanda bahwa di sinilah rumah beliau sebelum diasingkan ke Ternate,” ujarnya.
Meski pemerintah daerah menunjukkan sikap terbuka, polemik pembangunan RS dr AK Gani tetap menjadi perhatian serius para budayawan Palembang.
Mereka berharap proses pembangunan dapat dievaluasi ulang agar tidak menghapus jejak sejarah yang menjadi identitas kota.