HP Sony Masih Ada, Tapi Kok Nggak Dijual Resmi? Ini Jawaban Lengkapnya

Senin 24-11-2025,11:05 WIB
Reporter : Reigan Riangga
Editor : Mahmud

BACA JUGA:Sony Kejutkan Pengguna, Android 16 Digulirkan ke Xperia 1 VI, Ini Perubahannya

Ada beberapa faktor besar yang menyebabkan ponsel Sony resmi menarik diri dari pasar smartphone Indonesia:

1. Harga Tinggi, Pasar Sangat Sensitif Harga

Ponsel Sony Xperia selalu diposisikan sebagai produk kelas premium. Saat pesaing seperti Oppo, Xiaomi, Realme, dan Vivo menawarkan spesifikasi serupa dengan harga jauh lebih murah, konsumen Indonesia beralih. Sony tidak mampu bersaing di segmen harga Rp2–5 juta yang sangat diminati.

 2. Minim Promosi dan Distribusi

Berbeda dengan brand Tiongkok yang agresif lewat influencer, promosi digital, dan toko fisik, smartphone Sony justru minim strategi pemasaran. Banyak calon konsumen bahkan tidak menyadari Sony masih memproduksi smartphone baru.

3. Desain Kurang Mengikuti Tren Pasar

Saat tren bezel tipis dan layar full display mendominasi, ponsel Sony bertahan dengan desain klasik dan bezel tebal. Ini membuat produk mereka tampak ketinggalan zaman di mata konsumen umum, meski secara performa tetap premium.

4. Tidak Memenuhi Aturan TKDN

Pada tahun 2017, pemerintah Indonesia memberlakukan aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 30- 40 persen untuk perangkat 4G yang dijual resmi di Indonesia. 

Ponsel Sony tidak memiliki fasilitas produksi atau perakitan di Indonesia. Untuk membuka pabrik, biaya investasinya dianggap tidak sebanding dengan potensi penjualan.

BACA JUGA:Sony Xperia 10 VII Bocor! Bawa Snapdragon 6 Gen 3, Android 15 dan Desain Baru yang Lebih Gahar

BACA JUGA:Sony Xperia 1 VII: Perangkat Flagship dengan Kombinasi Performa Tinggi, Kamera Profesional!

5. Layanan Purna Jual dan Jaringan Toko Terbatas

Tidak seperti Samsung, Xiaomi, atau Oppo yang punya pusat servis dan toko resmi di berbagai kota besar, Sony tidak membangun ekosistem distribusi dan servis yang kuat di Indonesia.

6. Keputusan Global: Indonesia Masuk “Defocus Market”

Kategori :