SUMEKS.CO - Fenomena pulsa dan kuota yang terasa lebih cepat habis sejak berpindah ke jaringan 5G mulai sering jadi keluhan banyak pengguna internet.
Tanpa disadari, kecepatan tinggi yang ditawarkan 5G membawa perubahan besar pada cara aplikasi bekerja, cara ponsel memproses data, hingga cara konten dikonsumsi.
Kombinasi faktor ini membuat penggunaan data bisa meningkat cukup drastis meskipun pola pemakaian terlihat sama.
Untuk memahami hal ini, perlu dilihat bagaimana jaringan generasi kelima bekerja secara teknis dan bagaimana aplikasi memanfaatkannya.
BACA JUGA:Honor 500 Pro Bikin Panik Brand Lain? Ini Alasan Semua Orang Tiba-Tiba Ngomongin HP Ini!
BACA JUGA:HP Samsung Galaxy A07 Miliki Kemampuan Bermain Game dan Streaming Multitasking
Menurut laporan resmi dari berbagai operator seluler nasional, 5G memiliki latensi lebih rendah dan stabilitas yang jauh lebih baik dibanding 4G.
Kondisi ini membuat aplikasi yang sebelumnya berjalan lambat kini bisa memuat data lebih cepat.
Situasi ini menyebabkan konsumsi data meningkat karena proses yang dulu tertahan kini berjalan tanpa jeda.
Lembaga riset telekomunikasi internasional pernah mengungkapkan bahwa jaringan dengan latensi rendah memungkinkan aplikasi melakukan sinkronisasi data lebih sering tanpa menunggu jeda waktu sehingga total data yang terpakai bertambah.
Beberapa aplikasi streaming juga menjadi penyumbang besar peningkatan pemakaian kuota. Berdasarkan laporan dari perusahaan penyedia layanan video global, pengguna dengan jaringan yang lebih cepat cenderung dipindahkan ke kualitas video yang lebih tinggi secara otomatis.
Saat memakai 5G, layanan streaming biasanya menaikkan kualitas ke resolusi tinggi bahkan sampai 4K karena menganggap jaringan mampu menanganinya.
Resolusi yang lebih tinggi berarti data yang jauh lebih besar setiap menitnya. Hal ini membuat konsumsi kuota terasa melesat tanpa pengguna menyadarinya.