SUMEKS.CO - Lahan gambut merupakan ekosistem yang memegang banyak peran penting, tidak hanya dalam skala nasional namun juga global. Kebakaran gambut menjadi satu diantara faktor penyebab terjadinya degradasi lahan gambut.
Merintis Usaha Pembenihan Ikan di Lahan Gambut, Desa Perigi Pangkalan Lampam Ogan Komering Ilir (OKI)--
Upaya untuk merestorasi gambut, mutlak diperlukan terutama untuk memulihkan gambut terdegradasi dan menjaga kelestarian ekosistem gambut.
Untuk itu, Indoensia telah beberapa tahun yang lalu menetapkan strategi restorasi lahan gambut dalam 3 R, Rewetting, Revegetation, dan Revitalization.
Strategi rewetting (pembasahan gambut) dan revegetasi (penanaman kembali) lebih menekankan pada aspek ekologi, sedangkan revitalisasi lebih menekankan pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
BACA JUGA:Tim Pengabdian FISIP Unsri Gelar Pelatihan Produksi Konten Media Sosial pada Pengrajin Tenun Songket
BACA JUGA:Setelah Kampus Bukit Giliran Maling Motor Beraksi di Unsri Indralaya, Kabarnya Sudah 4 Motor Digasak
Perikanan merupakan usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat gambut, meskipun sebagian besar masih menjadikan perikanan sebagai usaha sampingan. Perikanan tangkap (fish capture) masih menjadi andalan masyarakat.
Meskipun demikian, saat ini masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya budidaya ikan sebagai upaya yang tidak hanya menguntungkan, namun juga menjadi solusi dari mulai sulit dan menurunnya hasil tangkapan ikan.
Sejak tahun 2018, The Center of Excellence of Peatland and Mangrove Conservation and Productivity Improvement (CoE Place) Universitas Sriwijaya (UNSRI) telah melaksanakan penelitian aksi restorasi lahan gambut terdegradasi dengan pendekatan atau model Wanaminatani cerdas-iklim di Desa Perigi, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Climate-smart agrosilvofishery atau selanjutnya disebut sebagai Wanaminatani cerdas-iklim dipandang sebagai satu pendekatan yang menjanjikan sebagai upaya restorasi dan pengelolaan ekosistem lahan gambut secara terpadu dan berkelanjutan. Salah satu kegiatan dari agrosilvofishery adalah kegiatan budidaya ikan lele di lahan gambut.
BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Sampaikan Orasi Ilmiah di Acara Puncak Dies Natalis Unsri ke-65
Secara umum petani yang mengikuti sistem pertanian agrosilvofishery, khususnya terkait budidaya ikan sudah mampu membudidaya ikan lele dengan baik.
Kelompok tani mempunyai semangat yang besar serta ketekunan untuk mengembangkan kegiatan perikanan, khususnya budidaya ikan agar lebih berkembang kedepanya.