Indra Sjafri menegaskan bahwa laga uji coba tersebut bukan sekadar mencari kemenangan, tetapi untuk membangun kerangka taktik dan karakter tim. “Fokus kami bukan hasil, tapi pembentukan tim. Ini bagian dari persiapan menuju SEA Games,” tambahnya.
Pada laga uji coba pertama, Indonesia kalah 0-3 dari Mali. Namun, evaluasi cepat dilakukan, dan di laga kedua Garuda Muda menunjukkan peningkatan signifikan dengan hasil imbang 2-2.
“Setelah pertandingan pertama, kami refleksi. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki, termasuk error yang membuat kami kebobolan. Tapi progres permainan sudah terlihat jelas,” ujarnya. Termasuk ujicoba lawan India.
Eksperimen Taktik dan Pemanfaatan Stamina Pemain. Indra juga mengungkapkan bahwa gaya bermain timnas Indonesia akan mengandalkan kombinasi pressing dan serangan balik cepat, disesuaikan dengan karakter pemain Indonesia yang bugar dan cepat pulih.
BACA JUGA:Mali U-23 Pamer Skill! Timnas Indonesia Kecolongan Dua Gol Babak Pertama
“Anak-anak Indonesia itu bugar dan cepat kembali bugar. Jadi kenapa tidak kita manfaatkan? Ini yang akan terus kami kembangkan jelang SEA Games,” tegasnya.
Melawan Mali, Timnas U-22 juga bereksperimen dengan taktik bertahan lebih dalam dan memanfaatkan ruang untuk counter attack. Pola itu dinilai cocok untuk menghadapi tim Asia Tenggara, yang umumnya lebih agresif dan bermain terbuka.
Selain itu, tim pelatih juga memberi kesempatan kepada pemain untuk tetap bermain di klub pada 21-22 November guna menjaga ritme pertandingan mereka sebelum berangkat ke Thailand.
Repon Ivar Jenner. Kapten Timnas Indonesia U-22, Ivar Jenner, juga memberikan pandangan optimistis. Menurutnya, meskipun hanya bermain imbang pada uji coba kedua, tim menunjukkan progres luar biasa terutama dalam hal karakter dan taktik.
“Mali adalah tim bagus dengan banyak pemain yang bermain di Eropa. Hari ini kami menunjukkan bahwa kami juga tim yang sangat bagus,” tegas Ivar.
Gelandang FC Utrecht itu juga mengungkapkan bahwa Timnas kini memiliki fleksibilitas taktik yang tinggi. Dalam dua pertandingan, formasi dan peran pemain berubah dinamis.
“Kami tidak hanya punya satu taktik. Kami punya banyak taktik untuk digunakan di SEA Games dan masa depan,” ujar pemain yang sering diplot sebagai gelandang bertahan ataupun bek tengah tambahan itu.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, optimisme mulai menguat di kalangan publik sepak bola nasional. Banyak yang menantikan apakah Garuda Muda mampu kembali meraih medali emas dan mempertahankan supremasi mereka di Asia Tenggara.