Korban yang mayoritas adalah ibu-ibu dan pengusaha katering yang berada di Palembang, OKI, Ogan Ilir, Lahat dan Banyuasin.
BACA JUGA:Wamen Pertanian Pastikan Makanan MBG Aman dan Bergizi, Anak-anak Jadi Suka Sayur
BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Tinjau Sekolah Penerima MBG di SDN 8 Tanjung Raja
"Korban membayar iuran Rp2,6 juta dan biaya pembuatan PT Rp4,5 juta dan Rp30 juta dengan alasan untuk membentuk aplikasi MBD dan terdaftar sebagai anggota MBD," kata dia.
Kemungkinan berkembang lagi akan ada korban-korban lain. Nilai kerugian setiap korban bervariasi ada Rp30 juta paling besar.
"Jangankan pengembalian dana, terlapor saat ini tak bisa ditemukan keberadaannya," tandasnya.
Terkait laporan tersebut, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya menyebut laporan itu akan diselidiki oleh penyidik.
"Terlapor menjanjikan korban berupa keuntungan dan jadi mitra MBG. Saat ini penyidik masih mempelajari laporannya," jelas Nandang.