Rahasia Fitur Ultra Vision Xiaomi 17 Pro Max: Membawa Konsep Baru Gabungan AI dan Sensor

Sabtu 08-11-2025,13:37 WIB
Reporter : Tri
Editor : Wiwik

Berdasarkan data dari Health Tech Review China, sistem ini dapat mengurangi intensitas cahaya biru hingga 60 persen tanpa mengubah komposisi warna, membantu menjaga kenyamanan mata dalam penggunaan jangka panjang. 

Berbeda dari mode “Eye Care” biasa, sistem ini menyesuaikan spektrum warna berdasarkan waktu, suhu cahaya ruangan, dan bahkan ekspresi wajah pengguna melalui kamera depan.

Bukan cuma itu, Xiaomi 17 Pro Max juga punya mode eksklusif bernama Cinematic Display Mode yang dikembangkan bersama Leica. 

BACA JUGA:Saingi Infinix, Berikut 5 Rekomendasi HP Harga Di Bawah Rp 1 Jutaan Bulan November 2025

BACA JUGA:3 HP Infinix Unggulan dengan Harga Terjangaku namun Memiliki spesifikasi Canggih! Hot 60i, Smart 10 & Note 50X

Mode ini menciptakan efek sinematik natural dengan rasio kontras 2 juta:1 dan gamma curve dinamis, memberikan tampilan video dengan kedalaman warna dan dimensi yang lebih realistis. 

Berdasarkan uji coba dari TechRadar Asia, mode ini dianggap paling mendekati standar tampilan layar bioskop untuk ukuran smartphone saat ini.

Seluruh inovasi pada Ultra Vision Xiaomi 17 Pro Max membuktikan bahwa teknologi layar tak lagi sebatas soal “terang dan tajam”. 

Xiaomi berhasil membawa konsep tampilan visual yang cerdas, interaktif, dan adaptif sesuatu yang belum diterapkan secara maksimal oleh kompetitor besar seperti Apple atau Samsung. 

BACA JUGA:Infinix HOT 60i: HP Satu Jutaan dengan AI Camera dan Kamera Depan 8MP dengan Lampu Flash

BACA JUGA:Harga Terbaru iPhone 14: HP Kamera Berkualitas Tinggi dengan Fitur Keselamatan Seperti SOS Darurat

Alih-alih sekadar gimmick pemasaran, fitur ini tampak menjadi bukti serius bahwa Xiaomi tengah mendorong batas baru dalam pengalaman visual smartphone modern.

Dengan keunggulan visual ini, Xiaomi 17 Pro Max semakin mempertegas ambisi besarnya di pasar flagship global. 

Fitur Ultra Vision bukan hanya membuat pengguna terkesan, tapi juga menandai pergeseran tren bahwa pengalaman layar masa depan bukan sekadar tentang spesifikasi teknis, melainkan soal bagaimana teknologi bisa beradaptasi dengan perilaku manusia secara real time. 

Dan jika langkah ini berhasil diterima pasar, bukan tak mungkin Apple justru akan belajar dari Xiaomi untuk generasi iPhone berikutnya.

Kategori :