Dimana, produksi PHR Zona 4 menembus angka produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari (BOPD). Capaian ini merupakan yang tertinggi sejak pembentukan Sub Holding Upstream (SHU) pada 2021 lalu.
Selain penerapan inovasi batch drilling, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari kolaborasi lintas fungsi yang solid, serta dukungan penuh dari regulator, pemerintah daerah, dan masyarakat.
"Capaian ini sekaligus menjadi bukti, bahwa lapangan mature yang dikelola secara inovatif mampu berkontribusi signifikan bagi ketahanan energi nasional," katanya lagi.
BACA JUGA:Jawab Dua Tantangan Energi Dunia, Kilang Pertamina Beberkan Lima Pencapaian Strategis
Peningkatan produksi ini merupakan buah dari kerja keras berkesinambungan sejak 2023, dengan strategi penambahan jumlah sumur pemboran setiap tahunnya yang dilakukan PHR Zona 4.
Pada awal tahun 2025, produksi Zona 4 berada di angka 27.384 BOPD dan terus meningkat hingga mencapai rekor 30 ribu BOPD.
Kontributor utama peningkatan produksi berasal dari keberhasilan pemboran di beberapa struktur strategis, antara lain Lembak-Kemang-Tapus, Benuang, Gunung Kemala, Karangan-Tanjung Miring Barat.
"Keberhasilan mencapai 30 ribu BOPD ini adalah bukti nyata bahwa dengan kepercayaan, harmonisasi, dan semangat bergerak maju, lapangan tua sekalipun mampu memberi kontribusi besar," tutupnya.