Menurut Didi Lionrich, pemasangan stiker ini bagus. “Lah dulu nggak malu ketika menerima Bansos , gemblek nggak tuh”, cetus TikToker @didilionrich.
Tampak di video itu, seorang petugas Bansos Bengkulu menasehati pemilik rumah yang terlihat sudah mapan.
“Kalau ibu tidak bersedia dipasang stiker, ibu mundur dari penerima Bansos,” saran petugas Dinsos itu.
Apalagi, katanya, pemasangan stiker keluarga miskin ini adalah salah satu komitmen penerima jika menerima Bansos maka siap dipasang stiker miskin.
BACA JUGA:Terindikasi Main Judol, Ribuan Penerima Bansos di Kabupaten OKI Dihapus
BACA JUGA:SIAP-SIAP, Uji Coba Bansos Digital Dimulai September 2025, Bisa Menghemat Rp14 triliun Per Tahun
Didi suka dengan adanya pemasangan stiker keluarga miskin ini, dan berharap apa yang dilakukan Dinas Sosial Bengkulu ini juga dilakukan di daerah lainnya, utamanya di Jabodetabek.
“Karena lumayan banyak juga manusia-manusia yang tidak tahu diri, yang sudah tahu mampu tapi tidak malu menerima Bansos buat rakyat miskin”, sesalnya.
Kalau bisa sih, saran Didi, dipasang stikernya segede poster pecel ayam di depan rumahnya.
“Jadi kan lebih gampang menyalurkan Bansosnya juga,” ucapnya.
BACA JUGA:Terindikasi Main Judol, Ribuan Penerima Bansos di Kabupaten OKI Dihapus
BACA JUGA:SIAP-SIAP, Uji Coba Bansos Digital Dimulai September 2025, Bisa Menghemat Rp14 triliun Per Tahun
“Kok bisa penerima BANSOS gak tepat sasaran ya, lah kan didata oleh RT nya, ya kan,” cetus @mi di kolom komentar konten Didi.
“Ya mereka yang bermain, yg dapat hanya kenalan dan kerabat serta keluarga. Harusnya dilihat dari rumah dan statusnya bisa kelihatan kok mana yang butuh bantuan atau tidak,” ucap @jackbauer.
“Kalo di desa/dusun tuh kayaknya bukan RT (ditempat ku maksud nya ) perangkat2 di kantor bale desa biasanya,” ungkap @ayuani.
“Terus kapan rumah koruptor ditempeli stiker bang,” kata @Sukel Ganteng.