Pertamina EP Limau Field Inisiasi Pengelolaan Limbah Batik Jadi Produk Ramah Lingkungan

Kamis 23-10-2025,14:27 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Hetty

PRABUMULIH, SUMEKS.CO - Dalam upaya mendukung praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, PT Pertamina EP Limau Field menjalankan program inovatif pengelolaan limbah batik berbasis masyarakat di Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim.

Bersama tim akademisi Universitas Sriwijaya, Pertamina memberikan pelatihan kepada kelompok batik Boek Khaman untuk mengolah limbah cair batik menjadi air baku dan cat tembok ramah lingkungan yang bernilai ekonomi. Teknologi yang digunakan mengedepankan prinsip sederhana, efektif, dan mudah diterapkan oleh masyarakat desa.

"Selama ini, limbah batik belum dikelola secara optimal. Melalui program ini, masyarakat kami dorong untuk mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya untuk mengurangi potensi dampak lingkungan, tapi juga menciptakan nilai ekonomi baru," jelas Dr Martha Aznury, M.Si, dari Unsri.

Pelatihan mencakup proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, serta sistem aerasi dan anaerobik. Limbah cair yang sebelumnya belum termanfaatkan kini dapat digunakan kembali sebagai air baku, sedangkan limbah padatnya diolah menjadi cat tembok alami yang bernilai ekonomi.

BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Kuatkan Kelompok Wanita Tani untuk Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Lewat Proklim dan Plaju Berdaya, Kilang Pertamina Plaju Dorong Ekononi dan Aksi Iklim Berkelanjutan

Selain transfer pengetahuan, Pertamina EP Limau juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Rumah Kreatif Boek Khaman, yang kini menjadi pusat pembelajaran dan produksi berbasis lingkungan di desa tersebut.

"Dulu kami hanya fokus membatik dan bingung bagaimana menangani limbah. Sekarang, dengan ilmu yang diberikan, kami tidak hanya bisa mengelola limbah, tapi juga menjadikannya sumber penghasilan tambahan," ungkap Etika Oktasari, Ketua Kelompok Batik Boek Khaman.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Pertamina juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Rumah Kreatif Boek Khaman sebagai pusat pelatihan dan produksi ramah lingkungan di desa tersebut. Inisiatif ini menjadi salah satu bentuk nyata pendekatan beyond compliance dari Pertamina EP Limau Field, di mana program dilaksanakan secara sukarela untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Program ini membuktikan bahwa kolaborasi dan kepedulian lingkungan bisa menghasilkan perubahan nyata. Melalui kolaborasi lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat, kami ingin memastikan keberadaan perusahaan turut menciptakan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan sosial," ujar Iwan Ridwan Faizal, Manager Community Involvement & Development (CID) Regional 1.

BACA JUGA:Pertamina SMEXPO 2025 Palembang Resmi Dibuka, Saatnya UMKM Lokal Jadi Vokal!

BACA JUGA:Pertamina Tegaskan Perusakan Fasilitas Migas Rugikan Negara dan Harus Dikenai Sanksi Hukum

Program ini, Pertamina EP Limau Field memperkuat komitmen Pertamina dalam menjalankan operasional yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja.

Kategori :