PALEMBANG, SUMEKS.CO - Salah seorang atlet Futsal dari kontingen Pornas Korpri XVII asal Papua Barat diduga menjadi korban pemerasan saat hendak membuat tato di kawasan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Rabu 8 Oktober 2025.
Sontak video tersebut viral di Sosmed. Dimana, Pemerintah Kota Palembang, melalui Satpol-PP Palembang langsung bergerak cepat meminta klarifikasi dari yang bersangkutan.
Kasat Pol-PP Palembang, Herizon berdialog dengan tukang tato di wilayah BKB Palembang yang diduga telah melakukan pemerasan terhadap pelancong lokal asal Papua itu.
Tukang Tato tersebut Keukeh bahwa ia tak bersalah dan melaksanakan apa yang telah dilakukan telah sesuai.
"Kalau kamu salah saya tindak. Karena kita tidak mau nama Kota Palembang jadi tercoreng, sehingga wisatawan tidak mau datang lagi ke kota kita," ungkap Herizon pada berbincang itu, Rabu.
Tukang Tato tersebut bersikeras bahwa ia merasa tak bersalah. Bahkan, ia siap ditindak jika ia terbukti melakukan pemerasan seperti yang disangkakan.
Kedua belah pihak telah melakukan konsolidasi ke Polrestabes Palembang.
Dimana, korban serta tukang tato telah dipertemukan dan telah ada solusi diberikan.
BACA JUGA:Motif Pembunuhan Penghuni Sel Rutan Pakjo Palembang Jaksa Sebut Gegara Hilangnya Jarum Tato
BACA JUGA:Datang ke BKB Pemuda di Palembang Tiba-tiba Ditikam, Berhasil Selamat Masuk Tengah Kerumunan
Dimana diketahui, tukang tato tersebut diminta Rp1.500.000 untuk tato di tangan kirinya yang hanya sejengkal.
Namun, lantaran ia tak memiliki uang karena awalnya korban Mengira hanya Rp200 ribu, sehingga tukang tato diajak ke hotel untuk mengambil uang tunai.
Mewakili Pemkot Palembang, Kasat Pol-PP Minta Maaf