Dari Tambang Ilegal ke Desa Impian: PT Bukit Asam Hadirkan Harapan Baru Lewat Budidaya Puyuh

Kamis 25-09-2025,21:04 WIB
Reporter : Rahmat
Editor : Rahmat

SUMEKS.CO - Hidup di bawah bayang-bayang tambang ilegal bukanlah perkara mudah. Risiko kecelakaan yang selalu mengintai, razia aparat yang membuat dada berdebar, serta rasa cemas yang tak pernah pergi menjadi bagian keseharian warga Desa Sleman, Kecamatan Tanjung Agung.

Namun kini, sebuah titik terang hadir melalui program Transformasi Pertambangan Tanpa Izin (PETI) yang diinisiasi oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Program ini kemudian bertransformasi menjadi Desa Impian, sebuah inisiatif yang mengusung semangat kolaborasi agrikultur, pemberdayaan ekonomi, ketahanan pangan, dan pemulihan lingkungan bekas tambang.

Tonidi, salah seorang warga Desa Sleman, masih ingat betul momen ketika hidupnya mulai berubah. Pada Februari 2024, ia masih aktif di tambang ilegal hingga bertemu perwakilan PTBA.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Rio Fernando, Lulusan Cum Laude Bidiksiba PTBA yang Kini Jadi PNS

BACA JUGA:PTBA Tegaskan Komitmen Penyelesaian Proyek CHF TLS 6 & 7 Secara Berkeadilan Demi Ketahanan Energi Nasional

Dalam pertemuan sederhana itu, Tonidi mendengar kabar besar: PTBA ingin membantu masyarakat beralih dari pekerjaan ilegal yang berisiko menuju usaha yang lebih aman dan bermartabat.

“Bagi saya, ini angin segar,” ungkap Tonidi.

Ia menyadari sejak lama bahwa bekerja di tambang ilegal bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan.

Peralatan seadanya, rasa takut dirazia aparat, hingga tekanan hidup membuatnya tak bisa tenang. Maka, ketika peluang baru terbuka, Tonidi tanpa ragu memutuskan meninggalkan tambang.

BACA JUGA:PTBA Cetak Tenaga Mekanik Andal, Siap Perkuat Kinerja dan Dukung Target Produksi Perusahaan

BACA JUGA:Meriahkan Hadiknas 2025, PTBA Gelar Ukir Cita Bersama Siswa SLB Palembang Lewat Seni

Kini, ia menjadi ketua kelompok Budidaya Burung Puyuh Bangsal Pematang, sebuah pilihan yang mengubah jalan hidupnya.

Program Desa Impian menawarkan beragam pilihan usaha mulai dari budidaya ikan, belut, kambing, hingga puyuh.

Tonidi dan kelompoknya memilih puyuh karena perawatannya relatif mudah, tingkat keberhasilannya tinggi, serta hasil panen yang menjanjikan.

Kategori :